Senyum di wajah Petra seketika membeku, dan wajahnya yang tampan seakan diselubungi awan gelap. Rasa senang yang sebelumnya dirasakannya tercekat berkat kata-kata Mia.
"Memangnya kau pantas bicara begitu?" kata Petra dengan dingin.
Candra menggoyangkan gelasnya pelan dan menatap wajah Petra, yang baru saja tampak sejuk bagai angin sepoi-sepoi, namun sekarang sudah berubah sedingin es. Dia pun mengernyit.
Diangkatnya gelas itu untuk minum. Setelahnya, dia beranjak dan meletakkan gelasnya. Setelah melambai ke arah Petra, dia pergi.
Mia tersenyum lebar. "Hehe," kekehnya, kemudian bertanya dengan lembut, "Sayang, sedang apa?"
"Tidur dengan perempuan lain!" kata Petra dengan dingin.
"..." Sudut-sudut mulut Mia berkedut, dan dia diam-diam mengeluh, 'Baru kali ini aku lihat ada laki-laki yang semenyebalkan ini!'
"Ada apa? Coba ceritakan." Karena nada suara Mia yang terdengar tak acuh tadi, Petra penasaran apakah dia terdengar begitu tidak suka…. Apakah dia terlalu terbawa perasaan?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com