Mayleen sedikit tidak percaya saat suaminya mengatakan itu, tapi kalau benar Bima tidak akan menyentuhnya tanpa izin, ia akan sangat senang.
Mayleen tersenyum, dan Bima mengetahuinya. "Kenapa senyum? Nggak percaya kalau aku nggak bakal nyentuh kamu tanpa izin?"
"Nggak yakin aja kalau kamu kuat."
"Hei! Sadar nggak sih kamu lagi ngeraguin mantan duda? Lima tahun itu bukan waktu yang sebentar. Aku udah kuat nahan selama itu," protes Bima yang tak sempat ditanggapi oleh Mayleen karena perempuan itu sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah.
Di sana, Mayleen langsung disambut oleh Mbak Marni dan Erni dengan air mata haru. Mbak Marni bahkan langsung memeluk nyonyanya yang sudah sangat ia rindukan.
"Jangan pergi-pergi lagi ya, Nyonya. Rumah jadi sepi kalau nggak ada Nyonya Mayleen."
"Iya, Mbak," saya nggak akan pergi sampai bayi ini lahir, lanjutnya di dalam hati kemudian membalas pelukan Mbak Marni.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com