... bisa kurelakan direbut oleh siapa pun. Bahkan mungkin oleh orangtuamu sekalipun.
Matamu, itulah alasan yang membuatku masih ingin kau dan aku tetap ada sebagai kita. Ada kesedihan yang menggunung di sana. Dan, aku tidak akan bisa memaafkan diriku jika saja aku membiarkan dirimu tersiksa.
Kumatikan lagu resah-nya Payung Teduh itu. Aku nikmati hujan yang turun dengan derasnya. Malam pun semakin sunyi. Hatiku pun semakin sepi.
Malam itu telah kuyakinkan pada diriku. Cukup gempa saja yang membuat kebahagiaanku hilang. Aku tidak akan membiarkan kebahagiaan yang masih kumiliki lepas tanpa pernah kupertahankan. Kau adalah kebahagiaanku yang tertinggal satu-satunya saat ini. Dan, tidak akan kubiarkan siapa pun merebutnya dariku. Bahkan jika gempa besar itu datang lagi kau tak akan kubiarkan sendiri. Keyakinan itu timbul entah dari mana. Yang aku tahu, malam itu aku merasa kembali memiliki harapan. Aku ingin berdua denganmu seumur hidupku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com