Zahra mendengarkan ocehan sahabatnya itu. la tahu bahwa hati Wulan sedang hancur berkeping-keping. la tahu kalau Wulan adalah wanita paling tulus yang pernah la kenali. Mencintai Ujang adalah salah satu hal yang besar dalam hidup Wulan.
"Zahra, maafin aku, ya. Aku telah salah menilaimu selama ini. Harusnya aku percaya sama kamu. harusnya aku dengerin ucapan kamu tentang si Ujang." Wulan sangat merasa bersalah karena pernah memarahi Zahra karena ia mengatakan Ujang pernah membohonginya.
"Sudahlah. Aku juga sudah maafin kamu, kok. Kamu itu sahabat terbaikku, Wulan. Aku cuma nggak ingin kamu disakiti. Makanya, aku jujur saja sama kamu. Eh, kamunya malah nggak percaya. Nah sekarang, kamu sudah lihat sendiri, kan?" Ia memeluk tubuh Wulan.
"Rasanya sakit sekali, Ra," sontak kelopak mata Wulan kembali melembap.
"Sudahlah, Lan. Kamu harus yakin dan percaya, bahwa nggak ada yang datang secara tiba-tiba di dunia ini. Semuanya udah direncanakan oleh Tuhan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com