webnovel

Takdir. Part 10

~ Sebelumnya ~

Tidak lama setelah orang itu bertanya kepada Naja, sebuah sosok yang gelap muncul layaknya kilat, mendorong Leon menjauh dari Rey tepat sebelum Leon bisa menyentuhkan tangannya pada tubuh Rey.

Leon kemudian bermuka masam dan menjilat ujung jarinya yang tergores, dia menatap ke arah macan tutul berwarna hitam yang ganas itu dengan senyum sadisnya.

"Hiyaa, apakah itu kamu, Keena?" Tanya Leon.

Macan tutul hitam itu berubah kembali ke dalam wujud manusianya dalam sekejap, tubuhnya di penuhi dengan memar-memar yang terlihat jelas. Wajah Keena terlihat kaku dan marah, api yang gelap membakar di dalam pupil matanya.

"Leon, aku sudah memperingati kamu sebelumnya. Jangan menghalangi." Kata Keena dengan penuh emosi.

~~~~

Pertemuan pertamanya dengan anak itu.... bulan April, bukan?

Dia meringkukkan badannya sehingga menjadi sebuah bola di sudut jalan, merasakan sakit pada seluruh tubuhnya sembari merasa murung.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant