webnovel

Sepenuh Hati

Saat mereka sudah tiba di depan kelasnya, mereka harus diam dulu di depan pintu karena ada seseorang yang berdiri menghalangi.

Widia menatap sinis Luna dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki. Dia bahkan tersenyum miring melihatnya.

"Ini pacar lo Sak? Gak ada cantik-cantiknya sama sekali, dibanding gue dan dia, jelas lebih cantikan gue kemana-mana." Widia tersenyum meremehkan.

"Minggir," ucap Sakti dingin sambil tangan terus menggenggam tangan Luna.

"Dia itu cupu, gak perpect kaya aku." Widia terus saja bicara.

"Minggir," ucap Sakti lagi.

"Dia itu anak pelacur Sakti!" Widia malah semakin menjadi.

"MINGGIR GUE BILANG MINGGIR ANJING!" bentak Sakti mendorong tubuh Widia. Gadis itu sampai mental jatuh ke atas lantai.

Semua orang di dalam kelas terkejut atas kejadian itu. Bimo dan Sasti juga tak kalah kaget.

"Sakti...." Luna hampir nangis melihat amarah yang Sakti keluarkan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant