Langkah Nico terhenti saat suara derit pintu ruang ICU terbuka. Lelaki bermata sipit itu segera berlari menghampiri dokter yang keluar dari dalam ruangan.
"Bagaimana dengan keadaan putri saya, Dok?" tanya Nico panik. Rahel, Sofia dan Davin sudah berdiri di belakang Nico. Kecemasan pun terlukis dari wajah mereka.
"Dia tidak apa-apa kan?" sergah Nico cepat. Kekhawatiran tergambar jelas dari wajah lelaki itu.
Lelaki berseragam putih itu menghela nafas berat. Tanpa harus dijelaskan semua yang berada di depan Dokter itu bisa mengartikan ekspresi yang Dokter lelaki itu tunjukkan.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ...!" Dokter itu menjeda ucapannya, menjatuhkan tatapan serius pada Nico. Membuat batin Nico terasa semakin tersiksa.
"Kenapa Dok?" sentak Nico mengguncang keras bahu lelaki yang berdiri di hadapannya.
"Mas, tenang Mas!" Rahel meraih pergelangan Nico, tapi sayangnya Nico semakin mencengkram kuat bahu lelaki berseragam putih itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com