webnovel

Bab 106

Rindu yang setiap kali datang selalu Rahel tepis. Kini ia seperti menemukan jalan untuk menyatukan semua perasaan itu. Sebuah pertemuan obat dari sebuah kerinduan yang selama ini tertahannya. Sejauh Rahel berlari dan berusaha untuk melupakan, rindu justru selalu mengejarnya untuk bertemu.

"Ael ... Ael ...!"

Gerombolan air mata berduyun-duyun memenuhi pelupuk mata Rahel. Butiran bening satu persatu jatuh membahasi pipinya, saat gadis kecil dengan rok setinggi lutut berjalan ke arahnya dengan senyuman yang merekah. Beberapa deretan gigi yang telah tumbuh di bagian depan membuatnya terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Alisa!"

Rahel terharu. Gadis yang mengenakan celana jeans dan kaos merah itu berhambur menyambut kedatangan Alisa. Tidak peduli lelaki yang tengah duduk di kursi roda itu juga itu ikut meneteskan air mata haru.

"Alisa!" Rahel menjatuhkan pelukan pada tubuh mungil Alisa beberapa saat. Lalu menggendong Alisa ke dalam dekapannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant