"Lebih tepatnya, mantan pembunuh. Banyak hal yang udah Papa lewati sebagai pembunuh di masa lalu. Dikejar-kejar polisi, dibenci semua orang dan dihantui rasa bersalah serta penyesalan. Walaupun Papa takut buat menghadapi dunia Papa saat itu, tapi Papa terus menjalankannya karena Papa gak punya pilihan lain. Jalan satu-satunya buat Papa adalah menghadapi semua masalah yang terjadi di hidup Papa, bahkan Papa sempat dibenci sama orang tua, dibenci orang lain sampai-sampai Papa kehilangan ini." Papa membuka poni yang menutupi sebelah matanya. Saat dia membuka mata, aku sangat terkejut bahkan sampai memundurkan tubuhku karena takut. Ya, Papa tak memiliki bola mata bagian kirinya. Apa yang terjadi kepada Papa? Apakah benar dia menjalankan hidup yang sangat sulit saat menjadi pembunuh dulu? Papa kembali menutup mata itu dengan poninya. Pantas saja selama ini dia selalu menolak jika aku menyuruh Papa untuk memotong rambutnya yang menutupi mata kirinya itu. Ternyata ada rahasia besar di sana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com