Pria tua itu tetap berada dalam posisi siap, walaupun dia sudah paham kalau melawan Arzlan tidak akan bisa dilakukan.
Whoosh!
Seluruh tubuh Arzlan dipenuhi sebuah energi kemarahan, dia datangi pria tua itu. Berayun dalam kecepatan tinggi pedangnya.
Things!
Masih dia ingin mencoba menahan serangan Arzlan, dan hasil dari hal tersebut adalah tubuh yang terlempar cukup jauh.
"Igh…!" Ingin kembali pria tua itu berdiri, dan mengambil pedangnya yang telah terlepas dari tangan.
Shiiing….
Tapi, hal itu tidak akan bisa dilakukan oleh dirinya. Sudah ada pedang Arzlan di depan wajah pria tersebut, pedang tersebut terhunus secara tajam di depannya.
Perlahan dia menoleh ke arah Arzlan dengan senyuman menyeringai.
Respon yang diberikan Arzlan berupa mata yang sedikit menyipit.
"Bagaimana? Apakah kau ingin tetap melanjutkan pertarungan ini?" tanya Arzlan dengan nada tegas.
"Huh… baiklah, aku mengaku kalah!" Pria tua itu langsung berdiri dengan sedikit merapikan pakaiannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com