"Namaku Lucas, aku bisa membantu kalian semua untuk pergi dari sini. Tetapi aku mempunyai sebuah pertanyaan untuk kalian semua, apakah kalian benar para tawanan dari para pembelot negeri ini?" Tanya Lucas pada mereka setelah ia memperkenalkan namanya kepada mereka semua.
Anggukan kepala yang Lucas terima dari mereka semua pun akhirnya membuat Lucas yakin jika memang benar mereka adalah tawanan dari komplotan ini. Lucas pun memutuskan jika dirinya benar-benar harus segera menolong para sandera ini.
"Apakah kau benar-benar akan membantu kami semua untuk pergi dari ini?" Tanya salah seorang gadis kecil kepada Lucas yang menoleh ke arahnya. Lucas memberikan sebuah senyuman pada gadis itu dan menganggukan kepalanya. Lucas kembali menatap seluruh orang yang ada di tempat itu dan kemudian ia menghembuskan napasnya dengan berat.
"Tetapi sebelum itu, aku harus membawa sang penyembuh itu ke sini untuk menyembuhkan beberapa orang dari kalian. Kalian semua bertahanlah sebentar lagi! Aku pastikan aku akan kembali dan membebaskan kalian semua." Ucap Lucas kepada mereka semua, seolah memberikan sebuah janji. Lucas pun segera menjentikan jari jemarinya dan kembali menghilang dari tempat itu yang tentu saja kembali membuat mereka semua terkejut.
…
Lucas kembali ke dalam markas yang sebelumnya ia serang itu, dan ketika baru saja ia sampai, muncul lah seorang laki-laki yang masuk ke dalam markas itu dan menghampiri Ian yang terluka di hadapannya. Lucas pun meyakini jika lelaki itu adalah Aidan, orang yang ia cari selama ini.
Lucas terus menatapi Aidan dari belakang, ketika saat ini Aidan sedang mencoba menyembuhkan Ian dengan sebuah cahaya yang keluar dari tangannya. Tetapi Lucas mengingat sebuah memori yang tiba-tiba menyerbu pikiran Lucas dan memancing emosinya.
Lucas kembali teringat dengan orang-orang yang baru saja ia temui tadi, para sanderaan yang terlihat lebih membutuhkan penyembuh seperti Aidan. Namun Devil Rebel menyalah gunakan orang-orang seperti dirinya dan Aidan hanya untuk kempentingan diri sendiri dan kelompoknya, yang tentu saja tidak bisa di terima oleh Lucas.
Lucas yang sudah terpancing emosi dari pikirannya sendiri pun pada akhirnya meraih senjata yang tergeletak tepat di samping kakinya dengan sangat cepat, kemudian ia pun melepaskan tembakan itu tepat mengenai kepala dari Ian yang membuatnya meninggal seketika, dan mengejutkan Aidan yang ada di hadapannya, yang kini berbalik untuk menatap ke arah Lucas.
"Siapa kau??!" Sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Aidan yang terdengar kesal saat itu pun membuat Lucas kini berjalan menghampiri Aidan dan segera menggenggam lengan Aidan dan menariknya untuk berdiri dari tempatnya.
Lucas pun dengan segera memberikan sebuah ajakan pada Aidan, "Ikut aku!" Itulah ajakan yang di lontarkan oleh Lucas kepada Aidan. Yang kemudian secara tiba-tiba menendang Lucas dengan cukup keras, sehingga Lucas merasa kesakitan dan melepaskan genggaman tangannya kepada Aidan.
Lucas pun spontan mundur beberapa langkah ke belakang akibat dorongan dari kaki Aidan saat itu. 'Sialan … Anak ini.' Hujat Lucas di dalam hatinya, setelah ia merasa cukup sakit di bagian perutnya akibat tendangan tadi.
"Siapa kau?!!! Apakah kau ditugaskan oleh pemerintahan untuk membunuh kami, huh?!" Sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Aidan dengan keras kepada Lucas pun membuatnya kini hanya terdiam dan meringis karena masih merasa sakit di bagian perutnya.
Setelah beberapa saat Lucas pun kemudian berusaha untuk berdiri tegap dan terlihat kuat di hadapan Aidan. "Aku tidak di perintahkan oleh siapapun, aku juga bukan dari pihak mana pun." Jawab Lucas kepada Aidan yang kini mengerutkan dahinya, memperlihatkan seolah Aidan tidak mengerti dengan maksud dari Lucas kebingungan dengan jawaban yang diterima olehnya, yang membuatnya akhirnya kembali bertanya.
"Lalu apa yang kau lakukan kepada mereka?! Kenapa kau menyakiti teman-temanku?? Siapa kau sebenarnya?!" Aidan kembali bertanya pada Lucas yang kini terkekeh. Ia merasa ingin tertawa ketika ia mendengar kata 'teman' yang keluar dari mulut Aidan saat itu.
Lucas mengiraukan Aidan yang kini berjalan mendekati ketua dari tim yang ada di dalam markas itu, ia baru saja hendak menyembuhkan ketua tersebut. Namun Lucas yang kini menatapnya dengan cukup kesal karena tindakan bodoh dari Aidan yang hendak menyembuhkan mereka para penjahat itu pun mengucapkan sesuatu yang akhirnya membuat Aidan terdiam.
"Percuma saja kau sembuhkan mereka, mereka semua sudah mati!!" Dan ucapan yang di lontarkan oleh Lucas saat itu lah yang ternyata membuat Aidan menjadi kesal, seolah ia baru saja membunuh orang-orang yang penting bagi Aidan saat itu, yang membuatnya dengan segera meraih senjata yang ada di sekitarnya dan segera berbalik untuk menembak Lucas yang saat itu berdiri tepat di belakangnya.
DARR!! DARR!! DARR!!!
Aidan melepaskan tembakan sebanyak tiga kali kepada Lucas yang kini dengan spontan menggunakan kekuatannya untuk menghindari tembakan itu, dan akhirnya muncul tepat di samping Aidan untuk merampas senjatanya, Aidan yang kini sangat terkejut karena kemunculan dari Lucas yang tidak ia sadari saat itu hanya bisa diam.
"!!!" dengan cepat Lucas merampas senjata yang di genggam oleh Aidan, dan kemudian ia pun berbalik menodongkan senjata itu kepada Aidan yang kini terdiam kaku menyadari bahwa ia tengah berada di dalam situasi yang tidak aman.
"Jangan banyak bertingkah, atau aku tidak akan segan untuk membunuhmu seperti aku membunuh mereka semua!" Ucapan yang di lontarkan oleh Lucas sangat mirip seperti sebuah ancaman yang berhasil membuat Aidan terdiam dan tidak bergerak sama sekali.
"Sebenarnya apa maumu??!" Aidan yang tidak mengerti alasan Lucas kemari pun akhirnya bertanya kepada Lucas yang kini menghembuskan napasnya dan kemudian menjawab pertanyaan itu dengan sangat tegas.
"Kau." Itulah jawaban yang di lontarkan oleh Lucas kepada Aidan yang kini terlihat sangat terkejut mendengarnya.
"Aku tidak memiliki apapun, untuk apa kau menginginkanku?!" Tanya Aidan kembali kepada Lucas yang kini mendekatkan dirinya dan kemudian berbisik kepada Aidan,
"Kau juga tahu apa yang aku mau, Aidan." Ucap Lucas kepada Aidan yang kini menjadi ketakutan, seolah Aidan tertangkap basah jika ia merupakan kartu as di dalam komplotan Devil Rebel, dan bagi Lucas itu memang sudah bisa ia prediksi.
Sebenarnya Lucas tidak ingin main-main seperti saat ini, ia merasa bahwa mereka harus segera membantu para sandera. Yang akhirnya membuat Lucas menurunkan senjatanya dan kembali menggenggam lengan Aidan yang terlihat terkejut karenanya.
"Kau ikut denganku sekarang, agar kau menjadi mengerti kenapa aku menginginkan dirimu saat ini." Ucap Lucas kepada Aidan yang kini menoleh menatapnya dengan penuh kecurigaan, seolah ia tidak akan percaya dengan Lucas sampai kapan pun.
"Ke mana kita akan pergi??" Tanya Aidan yang sangat curiga kepada Lucas. Pertanyaan itu pun membuat Lucas hanya bisa menatapnya dengan cukup tajam, berharap agar Aidan mau mengikuti apa yang ia katakana tanpa banyak bertanya. Namun pada kenyataanya Aidan sangat keras kepala, ketika Lucas menariknya dirinya untuk pergi dari tempat itu, tubuh Aidan menjadi sangat berat dan kaku, seolah tubuhnya telah menyatu dengan lantai yang sedang ia pijaki, dan hal itu membuat Lucas merasa jengah.
"Aidan!!" bentak Lucas kepada Aidan yang masih terpaku di dalam pijakannya saat ini, dan di saat yang bersamaan dengan itu Lucas menyadari bahwa saat ini banyak orang-orang yang datang menghampiri mereka yang masih berada di jarak yang cukup jauh dari mereka dan ia pun akhirnya sadar jika Aidan hanya mencoba mengulur waktunya.
Merasa kesal dengan hal itu, pada akhirnya Lucas pun memutuskan untuk menggunakan teleportasinya dan membawa Aidan pergi dari tempat itu menuju tempat di mana para sanderaan berada saat ini.
Wush!!
Mereka berdua pun menghilang dari area sembilan yang kala itu sudah porak poranda akibat ulah dari Lucas.
…