webnovel

Namanya adalah Aidan

"Oooeee!!! Oooeee!!!"

Suara tangisan bayi terdengar menggelegar dengan kencang di dalam bangunan tua yang sebelumnya tidak pernah ada satu pun bayi di tempat tersebut, bahkan seorang anak kecil pun tidak ada. Dan tentu saja hal itu membuat beberapa anak buah dari komplotan Devil Rebel berdatangan dan menatap dengan terkejut saat melihat seorang bayi kecil yang kini sedangn menangis.

Bayi itu dengan sengaja di baringkan di atas matras milik Ron, ketua dari komplotan Devil Rebel yang kini terlihat sangat kebingungan dan tidak tahu harus melakukan apa terhadap si bayi.

"Ron … Anak siapa itu?" Tanya seorang anggota perempuan pada Ron yang kini menoleh kepada perempuan berpenampilan tomboy tersebut. Belinda, itulah nama dari perempuan tersebut yang kini mendapatkan tatapan yang sulit di artikan dari sang ketua, yang tidak di mengerti oleh seluruh anggota yang berada di dalam ruangan itu.

"Apakah kau akan percaya, jika aku mengatakan bayi ini jatuh dari langit, Belinda??" perkataan sekaligus pertanyaan yang di lontarkan oleh Ron saat itu tentu saja membuat seluruh anggota yang mendengarnya kini saling beradu pandang, terdiam sejenak kemudian tertawa secara serempak. Menertawakan ucapan Ron yang mereka anggap sebagai sebuah candaan yang di berikan oleh ketua mereka pada mereka semua.

Ron yang di tertawakan itu hanya bisa menghembuskan napasnya seraya menggelengkan kepalanya. Sudah mengetahui sejak awal jika reaksi itulah yang akan mereka berikan kepada dirinya atas ucapan tersebut.

"Aku rasa dia menghamili seseorang!"

"Tidak mungkin ada bayi jatuh dari langit, Ron … kau berkhayal!"

Itulah ucapan-ucapan yang diiringi oleh tawaan yang terdengar di telinga Ron. Baru saja dapat di lihat bahwa anggota dari Devil Rebel berani mengatai serta mengejek ketua komplotan mereka, karena mereka semua lebih meninggikan tali persaudaraan di bandingkan dengan jabatan yang mereka duduki. Dan karena hal itu lah, Ron hanya mampu menganggukkan kepalanya dengan malas, menanggapi ucapan serta ejekan yang di lontarkan oleh para anggotanya kepada dirinya mengenai kehadiran dari bayi yang saat itu masih terus menangis di atas kasur miliknya.

"Terserah jika kalian mau memercayaiku atau tidak, yang jelas sekarang bayi ini sudah ada di sini, dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan pada bayi ini, dia terus menangis!" ucap Ron menanggapi semua perkataan serta ejekan mereka. Yang kemudian ucapan dari Ron itu membuat para anggota yang berada di dalam kamar tersebut pun kini terdiam dan berpikir apa yang harus mereka lakukan saat ini.

"Bagaimana jika kita membawanya ke panti asuhan??" sebuah tawaran yang di lontarkan oleh lelaki yang terlihat cukup tua itu membuat Ron dengan segera menggelengkan kepalanya, ia menolak keras usulan yang di berikan oleh lelaki tersebut. Dan tentu saja hal tersebut membuat mereka yang melihat penolakan dari sang ketua, menjadi bertanya-tanya,

"Kenapa tidak??" Belinda dengan berani menanyakannya kepada Ron, mengapa dirinya menolak usulan tersebut. Yang membuat Ron kini menoleh pada Belinda yang berdiri di ambang pintu masuk kamarnya.

"Bukankah sudah kubilang … Anak ini turun dari langit! Jadi aku tidak akan membuangnya ke panti asuhan." Kembali… Pernyataan yang di lontarkan oleh Ron itu membuat mereka semua kembali tertawa karena merasa kalimat yang terucap dari mulut Ron itu benar-benar konyol dan tak masuk akal.

"Katakan saja jika kau ingin merawatnya, Ron!" ucap salah satu dari mereka yang kembali menertawakan Ron, membuat lelaki itu hanya bisa menghembuskan napasnya dengan cukup kencang, menanggapi tuduhan dari anggoat komplotannya yang kini berada di dalam kamarnya.

Namun dari sekian banyak anggota yang menertawakan Ron, hanya Belinda lah satu-satunya orang yang tidak menganggapnya sebagai sebuah lelucon atau pun candaan. Karena tatapan dari belinda kini terus saja memandangi anak bayi yang masih menangis di atas ranjang itu, membuat Ron sadar dan akhirnya bertanya kepada Belinda.

"Apa kau tahu cara yang dapat kau lakukan untuk membuatnya berhenti menangis, Belinda??" pertanyaan yang di lontarkan oleh Ron kepada Belinda itu pun membuat perempuan itu dengan cepat menoleh padanya dan mengangguk ragu, dirinya pun berjalan perlahan mendekati ranjang tidur yang cukup besar itu dan menghampiri bayi yang ada di atasnya yang masih menangis dengan histeris.

Perempuan itu dengan perlahan menggendong anak bayi tersebut, yang kini mulai menghentikan tangisannya, terlihat menjadi tenang dan semakin tenang lagi.

Hal yang itu pun membuat anggota Devil Rebel yang tadi tertawa, kini terdiam dan bungkam. Mereka merasa bahwa mereka telah mengganggu sang Bayi yang kini sudah menjadi lebih tenang di pangkuan Belinda.

Perempuan itu menatap pada Ron yang tengah menatap padanya saat ini, "Jadi apakah benar … Kau akan mengurus anak ini di tempat ini, Ron??" Pertanyaan yang di lontarkan oleh Belinda pada Ron pun membuat lelaki itu menganggukan kepalanya dengan serius menatap pada perempuan yang kini menggendong anak bayi itu.

"Ya … biarkan dia di sini, aku ingin dia menjadi salah satu anggota dari kita." Ucap Ron pada Belinda yang akhirnya menghasilkan dua reaksi yang berbeda di antara para anggota Devil Rebel yang menyaksikan serta mendengarkan ucapan dari mulut Ron.

Bebebrapa orang menerima saja segala hal yang di putuskan oleh Ron, dan termasuk ke dalam keputusan Ron menguru anak bayi yang menurut mereka nantinya bisa saja membawa keuntungan bagi mereka di kemudian hari. Sedangkan sebagian orang yang lainnya mempertanyakan serta menolak keras, kedatangan anak bayi tersebut. Karena mereka memiliki prasangka jika sang bayi akan mendatangkan sesuatu hal yang merugikan bagi mereka.

"Bukankah seharusnya kau memikirkan kembali hal ini Ron? Setidaknya untuk kedua kalinya, karena aku merasa ada atau tidak adanya bayi itu tidak akan mempengaruhi kita bukan?" Sebuah pertanyaan di lontarkan oleh seorang lelaki yang memiliki janggut merah. Membuat Ron menganggukkan kepalanya berulang kali menanggapi pertanyaan yang di berikan kepadanya yang sudah terucap itu.

"Ya … karena kehadirannya tidak akan memengaruhi kita lah yang membuatku ingin mengurusnya, Marcus." Dan jawaban dari Ron itu yang akhirnya membungkam lelaki dengan janggut merah yang sempat di panggil sebagai Marcus oleh Ron.

Ron pun kini menatap seluruh anggota Devil Rebel yang kala itu memasang raut wajah yang bermacam-macam. Dan Ron yang menjabat sebagai ketua di komplotan itu pun tahu serta paham apa yang ada di dalam pikiran seluruh anggotanya.

"Dengar, aku tidak pernah bercanda dalam ucapanku saat ini … aku menemukan anak ini jatuh dari langit dan bukan hanya diriku saja, bahkan Dan, Julio dan Vernandes pun menyaksikannya secara langsung." ucap Ron kepada seluruh anggotanya yang kemudian membuat ketiga orang yang baru saja di sebutkan namanya itu, kini menganggukkan kepala mereka, membenarkan ucapan Ron yang mengatakan bahwa mereka adalah saksi mata di hadapan para anggota dari Devil Rebel.

"Aku tidak perduli kalian akan percaya padaku atau tidak, namun keputusanku adalah mutlak dan bulat. Aku akan merawat anak ini dan memasukkannya ke dalam keanggotaan Devil Rebel bersama dengan kalian semua, jadi … mulai dari saat ini, anak ini akan menjadi bagian dari kita semua." ucap Ron kepada para anggota Devil Rebel yang kini terdiam mendengar semua kalimat yang Ron ucapkan kepada mereka.

"Tapi … bagaimana kita memanggil bayi ini?? Apakah bayi ini sudah memiliki nama?" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh salah satu dari anggota yang berada di ambang pintu kamar Ron saat itu pun membuat Ron mengerutkan dahinya dan terdiam untuk berpikir sejenak.

"Aidan, dia memiliki nama mulai dari sekarang dan namanya adalah Aidan." Ucap Ron kepada mereka yang kemudian dengan serempak bersorak menyambut kehadiran bayi yang katanya turun dari langit yang kemudian di beri nama Aidan oleh pemimpin mereka pada malam itu, malam di mana salju turun dengan sangat lembut.

….

Chapitre suivant