Lubang hitam yang dilepaskan oleh Dewa Iblis bergerak pelan beberapa meter ke depan. Menyedot segala materi yang ada di area sekitarnya.
Lama kelamaan, area hisapan itu semakin besar. Dari dua meter, menjadi empat meter, kemudian delapan meter, dan seterusnya.
Cien yang terbang secepat mungkin merasakan suatu ancaman besar ada di belakangnya. Ketika dia menengok, bola hitam itu sudah menghisap habis separuh dari Kota Lumiere. Terus membesar, bagai mengejarnya.
Cien semakin panik, dia merasa kecepatan terbangnya tidak akan cukup untuk lepas dari jangkauan bola hitam itu.
"Paman…" panggil Lilinette.
Cien menggubris panggilan dari keponakannya. Memfokuskan diri untuk melarikan diri.
"Paman… rantai."
"..."
Panggilan itu masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Hingga pada akhirnya, perhatian Cien akhirnya teralihkan ketika suara seperti besi beradu bergema di langit.
"Huh?"
"Rantai. Di langit."
Clank! Clank! Clank!
Suara rantai menyeramkan itu sangat familiar bagi Cien.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com