Puas muter- muter, nonkrong di kafe dekat Mall. Ia memesan minuman kopi latte dan camilan kentang goreng.
Waktu seakan berjalan lambat sekali. Padahal sudah satu gelas kopi latte namun, jam masih menunjukan pukul 10.
"Hem, sabar. Kurang satu jam lagi," batin dr. Hendi gelisah. Hatinya sedari tadi ingin segera menyampaikan uneg- uneg ini. Kira- kira Suster Putri mau nggak ya?
dr. Hendi menghela napas pelan, lalu menyesap kopi panas itu. Manis menyusuri lidahnya. Mata dr. Hendi langsung melek seketika. Namun ada beban di pikiran sebelum bertemu dengan Suster itu.
Akhirnya jam 11 malam datang. dr. Hendi menuju ke Klinik itu. Ia kembali menanyakan Suster itu.
Kata Suster penjaga. Suster lagi pergi keluar?
"Pergi kemana sih?" tanya dalam hati sedikit emosi. Di tunggu dari tadi juga, batin dr. Hendi kesal.
Lalu dr. Hendi ke luar. Ternyata Suster tengah duduk di bangku panjang di teras Klinik ini. Kenapa tadi tak melihat dia sih?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com