Mentari malu- malu bersembunyi di balik awan. Mendung mengelayut di langit sana.
Seharian Kinara menangis. Matanya sembab, bahkan kantong di bawah matanya tebal karena seharian menangis. Ia ingin segera pulang. Di sini telah menemukan luka yang dalam. Dirinya harus segera pulang, dimana pelukan hangat Mamanya akan selalu ada.
Kinara packing baju, besok akan pulang. Setelah packing baju Kinara menaruhnya di pojokan.
Esok hari.
Tok.. Tok..
"Kak, sarapan sudah siap dari kemaren Kakak belum makan. Ayolah makan sedikit," ujar Aldo. Merasa khawatir melihat kakaknya tidak ada asupan makanan yang masuk ke tubuhnya.
"Ya, Aldo. Kakak mandi dulu," ujar Kinara.
"Baiklah, Aldo tunggu."
Aldo balik badan dan menarik kursi untuk duduk dirinya dan kakaknya itu. Aldo juga menata makanan di meja. Aldo ingin memastikan mental kakaknya baik- baik saja. Ia setia menemani kakaknya. Ingin memberikan dukungan padanya. Walau tak ada Steve di sisinya. Dirinya selalu ada di samping Kinara.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com