Alea mendengus kesal. Ia tak suka berada di situasi ini.
" Maaf Tuan Rendra. Bisakah lepaskan saya? Anda menyakiti saya," ucap Alea dingin.
" Sudah kukatakan. Jangan bicara formal padaku," ucap Rendra.
" Kita bukan teman dekat yang bisa bicara santai." kata Alea.
Kini Rendra yang menghela napas panjang.
" Kalau begitu, aku ingin menjadi lebih dari sekedar seorang teman untukmu," ucap Rendra membuat Alea terheran.
" Aku ingin menikah denganmu!"
Ucapan sederhana itu membuat seorang Alea mendelik ke arah Rendra. Seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Lalu menggeleng pelan. Menganggap ucapan Rendra hanyalah gurauan.
" Jangan bercanda berlebihan. Hal itu tidak seperti seorang Alvarendra," kata Alea dengan tersenyum miring. Kemudian melanjutkan langkahnya hendak pergi dari sana.
" Lalu seperti apa diriku di matamu?!" tanya Rendra masih menahan tangan Alea. Kemudian kembali menghadap Alea. Persis didepannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com