webnovel

Sebuah Peryataan (18+)

Malam yang begitu dingin membuat suasana menjadi lebih tenang. Cahaya rembulan yang menyinari malam, sinarnya masuk kedalam rumah pohon, melalui jendela yang berukuran tidak terlalu besar, rumah pohon tersebut begitu kokoh. Karena lelaki yang membangun dengan kekuatannya, membuat rumah pohon itu layak untuk ditinggali.

Laki-laki yang berada di jendela itu, dia melihat ke arah luar jendela di mana pemandangan yang begitu remang-remang tidak terlalu jelas berada di sekitarnya. Setelah selesai menata semua barang perabotan yang baru saja mereka bawa, membuat laki-laki tersebut ingin menghirup udara segar terlebih dahulu malam itu.

Tangannya mencengkram dengan erat jendela rumah pohon yang dia tinggali, pada saat dia merasakan angin yang dingin menerpanya.

Dia melihat ke sebelah kiri, rumah pohon yang berada di sebelahnya pun sudah tertutup dengan rapi, menandakan jikalau kedua temannya sudah istirahat sejak dari tadi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant