Dagaz melumat dengan ganas bibir pasangannya itu. Mereka berdua mengerang di ranjang seperti layaknya cacing kepanasan. Tubuh Raidho menggeliat pada saat Dagaz menjilati puting dadanya yang sudah mengeras. Tidak hanya menjilati saja, tangan Dagaz pun juga mulai meraba dan mengelus kejantanan Raidho yang mulai mengeras.
"Ahhhh ahhhh!!" Tidak ada hentinya Raidho mengerang dengan keras pada saat merasakan kenikmatan yang diberikan oleh dia mulai menjilati turun perut Raidho yang kekar itu, setelah itu Dagaz memutuskan untuk membuka celana berwarna merah yang sekarang masih menutupi kejantanan Raidho.
Dagaz mencium dan menggigit kecil kejantanan Raidho yang sudah mulai benar-benar mengeras dengan sempurna yang masih berada di celana nya. Tanpa basa-basi dengan cepat membuka celana Raidho dan melepaskannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com