webnovel

Novel LGBT+ (Adam)

#Adam Pov

---

Aku masih terheran-heran akan sebuah novel yang Riko berikan kepadaku. Sebenarnya hanya iseng untuk membaca sinopsis dari novel 'I Love My Brother' namun dari sinopsis itulah yang membuatku beranjak menuju ke prolog dari novel yang berada di dalam buku ini.

Karena sebuah rasa penasaran sebenarnya aku ingin mengetahui hal tersebut. Namun alih-alih menjadi ketagihan dalam membaca setiap bab nya.

Baru aku baca novel ini namun tidak terasa aku sudah sampai di bab ketiga.

Dan yang aneh nya ketika aku membaca cerita ini, layaknya seperti aku masuk ke dalam sebuah kisah yang di ceritakan.

Sekarang aku sedang tidak fokus akan hal yang berada di sekeliling ku, karena fokus ku sekarang hanya pada novel yang berada di tanganku ini.

Di dalam novel ini memiliki beberapa karakter sebenarnya. Namun yang lebih mencolok disini adalah karakter yang bernama Vino.

Dia adalah adik tiri dari Tristan, yang dimana Vino ini ternyata diam-diam menyukai kakaknya sendiri.

Di setiap bab yang aku baca, ada banyak sekali hal yang membuatku enjoy untuk melanjutkan setiap babnya.

Saat aku lihat kembali di daftar isi buku, ada yang menunjukkan sebuah judul bab yang intinya berkaitan dengan 18+.

Jadi apakah di bab itu akan muncul adegan yang seperti aku lihat di internet tadi?.

Ya bisa di bilang adegan berhubungan badan.

Hmmm kalau memang iya, hal itulah yang membuatku penasaran. Karena aku belum pernah menemukan sebuah percintaan akan sesama jenis.

Akupun sendiri juga belum pernah merasakan sebuah cinta dari seseorang.

Tapi yang aku maksud disini adalah aku Normal. Bukan bermaksud aku juga ingin mencoba hal yang demikian.

Memikirkannya saja sudah membuatku merinding, apalagi kalau melakukan nya.

"Awas ketagihan loh kalau baca novel LGBT+!"

Bisik Riko di sebelah telingaku.

Aku langsung menjauh dari bisikan nya

"Ahh gak lah aku gak bakalan ketagihan kok, cuma penasaran aja sama kisah percintaan sesama jenis hehe!" Ujarku padanya.

"Yaya kita lihat saja!" Sahut Riko

Aku hanya terdiam saat dia mengatakan hal tersebut.

Dan tak lama kemudian ada beberapa orang yang menghampiri kami berdua dengan membawa sesuatu.

"Ahh ini tadi aku memesan bakaran & minuman, mau?" Ujar Riko

"Wahh boleh"

"Ini kak silahkan, selamat menikmati!" Ujar salah satu pengantar makanan dan minuman yang di pesan oleh Riko.

"Kamu mau yang mana?" Tanya Riko

Sambil menyodorkan Gurita dan Cumi-cumi bakar.

Kemudian minumannya ada Taro dan cokelat.

Aku dengan cepat langsung memilih minuman rasa Taro dan Cumi-cumi bakar nya.

"Kamu kok bisa tahu kalau aku suka yang aku ambil ini!" Tanyaku pada Riko sambil mencoblos Boba Taro yang aku pegang.

"Hmmm hanya kebetulan saja mungkin!" Jawabnya sambil memakan Gurita bakar miliknya.

Saat melihat nya memakan Gurita bakar itu, aku juga ingin langsung mencoba Cumi-cumi bakar yang ia belikan.

"Ahhhh hmmm enak banget!"

Sumpah ini enak banget, baru juga satu gigitan dan ini enak banget.

Dan barulah aku tersadar bahwa ini di tengah alun-alun, sedangkan aku dengan tidak sadar selalu mengucapkan hal tersebut jikalau apa yang aku makan memang enak...

Spontan aku langsung membuka mata dan memakannya secara biasa saja.

Anjir sumpah malu gue.

"Hei gak papa kali!" Ucap Riko yang menyadari bahwa aku bersikap aneh setelah dengan tidak sadar mengatakan hal tersebut.

"Hmmm iya, gak tau juga udah kebiasaan jadi ya seperti itu jadinya!" Sahutku dengan memakan Cumi-cumi bakar ku beberapa gigitan secara langsung.

Namun setelah aku menjawab hal tersebut dia hanya diam dan fokus dengan makanan yang ia makan.

Dasar aneh, di timpali kek kalau ada orang ngomong.

"Setelah ini aku akan langsung pulang, kita berpisah disini aja ya!" Ujarnya sembari membereskan buku-bukunya.

"Lah kok buru-buru amat sih, kamu aja juga belum membaca novel yang kamu bawa kesini, tadi katanya mau baca novel di alun-alun?" Tanyaku dengan bingung padanya.

Karena dengan tiba-tiba dia memutuskan untuk bergegas pergi.

"Heheh gak papa nanti juga bisa aku baca di rumah!" Ujarnya sambil memberikan senyuman manis dari.

Ehhh Huss Kok manis sih, ya intinya senyuman aja.

"Besok ke perpustakaan gak? Kartunya udah jadi!" Tanyaku sembari menyandarkan punggung di kursi.

"Mungkin ke sana hehe!"

"Kamu baca aja novel yang kamu pegang, aku sudah selesai baca kok, besok aja balikinnya!"

"Jangan sampai gak baca dari pada nyesel!" Ujarnya sambil berbisik di samping telingaku.

Lalu kemudian pergi.

Dan ini nih yang membuat aku bertanya-tanya, ini aku merinding karena takut atau merinding karena apa?

Masak setiap Riko berbisik di dekat telingaku tiba-tiba sekujur tubuhku langsung merinding begitu kan aneh.

Haduh-haduh, dia sudah pergi dan tidak terlihat lagi. Padahal pengen tahu juga tinggalnya dia dimana, eh malah dia nya yang sok sibuk langsung pergi.

Ya setidaknya kalau punya teman kan gak papa hehe.

Dari pada sendirian terus ndak ada temen, tapi disisi lain aku juga sudah terbiasa akan kesendirian wkwkw.

Aku langsung menutup novel yang aku pegang, dan bangkit berdiri, rasanya untuk bab selanjutnya yang mengarah ke 18+ aku baca di rumah saja.

Dan pembuktian apakah aku akan bisa terangsang akan nya? Atau tidak Sama sekali.

Tapi kan wajar kalau laki-laki itu coli sama asetnya sendiri. Bukan berati gay kan? Ya karena belum ada pasangan aja.

Tadi pagi juga hampir bisa merasakan hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, tapi ya untunglah setidaknya aku masih perjaka. Wkwk

Aku putuskan untuk berjalan pulang kerumah dengan menenteng Boba di tangan kanan, dan novel di tangan kiriku.

Oh ya jam berapa ya sekarang?

Aku mengambil HP dan melihat ternyata sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Gila padahal tadi rasanya cuma duduk doang sambil baca buku, itupun kayaknya gak lama, tapi ternyata karena keasyikan membaca jadi lupa waktu deh.

Jalanan di kota Pelangi jam segini tuh masih ramai jadi gak ada masalah sih kalau pulang ke rumah jalan kaki sendirian lagi hehe.

Karena kalau di bilang nyari sepinya jalan, rasanya gak bakalan sepi-sepi.

Soalnya setiap jam pasti mereka ada kegiatan, entah kegiatan apapun itu. Heheh.

Dan akhirnya aku sudah sampai di rumah, ku merogoh saku celana bagian belakang untuk mencari kunci rumah. Setelah dapat langsung ku buka, Udara di luar lumayan dingin jadi dengan cepat aku langsung menutup kembali pintu dan menguncinya.

Huhhhh hari yang melelahkan, tapi karena aku penasaran akan bab 18+ yang berada di novel yang ku bawa sekarang, rasanya ini waktu yang tepat untuk membacanya.

.

.

.

Jangan Lupa Review yah Guys dan Tentunya komen dong

Neptunus_96creators' thoughts
Chapitre suivant