"Masuk," ucap suara dari dalam dengan nada sedikit keras.
Crish dan Allice kemudian memasuki ruangan serba putih tersebut. Di dalam Dokter Andi telah menunggu di meja kerjanya.
Mereka kemudian duduk di kursi dan berhadapan dengan dokter yang menangani Claretta tersebut. Dokter paruh baya itu, membolak-balik buku rekam medis di hadapannya.
Wajahnya nampak serius dan mengernyit. Allice dan Crish menunggu penjelasan dokter tersebut dengan tegang. Detak jantung mereka berdetak lebih cepat. Seperti menunggu bom yang akan meledak.
"Jadi, begini, beruntung dalam kecelakaan mobil yang dialami putri bapak dan ibu tidak sampai patah tulang. Hanya retak di beberapa bagian tulang. Hanya saja kami belum bisa memastikan kondisi otaknya seperti apa, karena belum sadarkan diri," tutur Dokter Andi dengan tenang.
"Jadi, kemungkinan anak kami selamat kan, Dok?" tanya Allice cepat setelah dokter berhenti bicara.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com