webnovel

41. Arkie

Fajar mulai menyingsing. Membentuk semburat merah di langit. Nayaka yang sejak semalam duduk di balkon masih setia di tempatnya dengan kaca mata hitam bertengger di hidung. Rutinitas paginya terus ia lakukan. Menikmati udara pagi yang segar di atas balkon kamarnya.

Seseorang mengetuk pintu kamar Nayaka. Suara sapaan lembut terdengar setelahnya. Ia mengernyit lalu beranjak karena rasa penasaran yang menghinggapi relung hatinya. Siapa gerangan tamu yang bertandang ke kediamannya sepagi ini.

Nayaka mendekat ke monitor. Melihat seorang gadis muda yang kini tengah berdiri di depan kamarnya. Di tangannya ada sebuah nampan yang berisi beberapa makanan. Smirk tercetak jelas di wajah Nayaka. Rupanya makanan incarannya datang sendiri. Tak perlu ia mencarinya lagi.

"Hm, sepertinya aku akan sarapan pagi kali ini," gumam Nayaka lalu segera keluar menyambut tamunya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant