webnovel

Ah Mana Mungkin

Sejuknya udara pagi pedesaan memang tak ada tandingannya sih. Langkahku terayun pelan menikmati semilir angin yang menyapu pipi. Sebetulnya Ji-Sung sempat rewel tadi hingga aku memutuskan untuk datang kemari, terakhir kali dengan kak Jae dan tentunya sekarang hanya berdua.

"Oji, Mami beberapa waktu lalu kemari di sapa om-om ganteng. Kenapa sekarang nggak ada yang nyapa?" keluhku sambil mengecup pipi gembul Ji-Sung.

Sengaja tadi aku bangun pagi-pagi sekali agar tak ada orang yang tahu bahwa aku akan keluyuran, kalau sedikit siangan pasti kabar kedatanganku akan beredar dan para laki-laki penghuni desa ini akan heboh lagi. Beneran kok, mereka semua tak mau menganggap bahwa aku sudah menikah, beberapa terang-terangan menggoda sampai suamiku murka.

"Papi kamu tuh lucu banget, kadang suka emosi tapi giliran ada yang godain Mami heboh sendiri," cibirku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant