"Operasinya berjalan lancar."
Aku begitu lega saat mendengarnya tapi ....
"Tapi mohon maaf, bayinya tak dapat kami selamatkan."
Rasanya seperti ada yang meremas jantungku saat ini. Aku benar-benar kesulitan bernafas mendengar kondisi Mala. Bayi? Bagaimana bisa dia menjadi sejauh itu hanya karena aku tak menatapnya cukup lama?
Aku benar-benar kesal, sangat. Rasanya menjelaskan beberapa kata saja tak mampu. Beberapa kali kakiku terasa benar-benar mati rasa, berdiri pun tak mampu rasanya.
Selepas berterima kasih pada dokter yang mengoperasi Mala tadi aku pun gegas duduk, menyandarkan punggungku dengan helaan nafas yang begitu kencang. Ah, sial, bagaimana bisa aku tak tahu apa-apa?
"Kak?"
Panggilan dengan suara lembut itu membuatku menghela nafas panjang. "Kakak nggak ngasih kabar apa-apa, Ki. Bagaimana bisa kamu tahu keberadaan kakak?!"
Entah kenapa aku begini. Tak ada niatan membentaknya tapi saat ini suasana hatiku sedang tak baik-baik saja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com