webnovel

Penantian Panjang

"Makasih Aksa. Karena berkat kamu, aku bisa jadi seperti ini. Aku bisa terlihat keren di mata banyak orang. Padaha ini adalah berkat bantuan kamu," ucap Bulan di dalam hatinya sambil melihat ke arah Aksa yang sedang memantau supaya acara kali ini berjalan dengan baik.

Aksa yang merupakan orang yang sangat peka pun langsung merasa jika dirinya sedang dilihat oleh seseorang. Aksa langsung menengok ke arah tersebut. Dan ternyata Bulan lah yang sedang melihatinya. Bulan langsung melemparkan senyuman kepada Aksa. Tetapi sayangnga Aksa hanya membuang mukanya begitu saja dan pergi dari tempat itu.

"Yeh, Aksa galak banget si," ucap Bulan di dalam hatinya.

"Sialan. Kenapa Bulan senyum ke gua kaya gitu si? Ga tau apa kalo senyuman dia itu bikin gua deg-degan," ucao Aksa di dalam hatinya.

"Bulan. Kenapa tadi dia liatun Pak Aksa sampai kaya gitu ya? Bahkan sambil senyum-senyum gitu lagi. Apa Bulan mulai ada rasa sama Pak Aksa?" pikir Mahesa di dalam hatinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant