webnovel

Pertemuan Rahasia (2)

"Aku hanya ingin tahu tanggal penggabungan perusahaannya ..." Natalie langsung to the point.

"Saya tidak tahu secara spesifik tanggalnya, tapi rapat finansial itu akan diadakan pada hari sebelum pernikahan Anda. Desas-desus yang saya dengar, untuk menarik sejumlah dana yang besar dengan cara cepat, perusahaan gabungan itu mengumumkan bahwa mereka akan Go Public saat rapat finansial tersebut. Hal ini menandakan bahwa mereka akan menjual saham mereka kepada orang-orang!"

Ini benar-benar informasi yang besar! Go Public? Apa pamannya itu sangat haus uang?

"Terima kasih, Andre. Jika di masa depan aku mendapatkan tempatku lagi, aku akan menunjukmu lagi. Kamu layak mendapatkannya."

Natalie memaksa Andre menerima amplopnya, dia lalu berbalik dan meninggalkan restoran dengan terburu-buru.

Karena Andre berani mengambil risiko untuk membantunya, dia tidak akan pernah memperlakukannya dengan buruk.

Setelah berpisah dengan Andre, telepon genggamnya berdering dan yang meneleponnya adalah Reynold lagi.

Dia telah menelepon dirinya selama beberapa hari sejak terakhir kali mereka bertemu di belakang panggung di Balai Pemuda. Tetapi Natalie telah memilih untuk mengabaikan panggilannya.

Tidak ada alasan yang lain, Natalie hanya ingin Reynold merasakan perasaan seseorang yang diabaikan.

Rasa malu yang dirinya derita, dia harus merasakannya.

"Nona Natalie!"

Edwin tiba-tiba datang ke hadapannya.

Natalie tertegun. Butuh waktu yang lama untuk menyadari bahwa cafe yang dia datangi tadi memang berdekatan dengan apartemennya. "Halo, Edwin!"

Edwin menatap cafe tersebut dan berkata dengan tersenyum. "Nona Natalie sepertinya sedang santai!"

"Ya, aku hanya ingin mencari angin. Omong-omong, temanku ingin bertemu denganku malam ini. Aku mungkin akan pulang sedikit lebih malam, jadi tidak perlu repot-repot menyiapkan makanan untukku."

"Baik nona, sepertinya tuan muda juga mungkin tidak akan kembali malam ini... "

Tidak pulang? Apakah dia bersosialisasi di luar atau apakah dia memiliki wanita lain?

Seorang pria dengan status seperti Anthony Stevano, seharusnya tidak aneh jika memiliki hubungan dengan lebih dari 2 wanita.

Natalie berpikir lagi, tapi dia tahu bahwa dirinya tidak memenuhi syarat untuk peduli ke mana Anthony pergi pada malam hari.

"Baiklah kalau begitu!"

Di malam hari, Natalie pergi berbelanja dan meminta Nia untuk datang ke sebuah restoran. Dia merasa harus menceritakan hubungannya dengan Anthony kepada sahabat baiknya ini.

"Sekarang ceritakan padaku, apa yang dia lakukan selama ini padamu?" Nia bertanya setelah meminum minumannya.

Wajah Natalie sedikit memerah dan matanya bingung untuk waktu yang lama. "Aku merasa seperti akulah yang mendapatkan keuntungan terbesar dari hubungan ini!"

Anthony adalah sebuah gunung berapi aktif dengan energi tak terbatas dan dapat membawa semua jenis perasaan yang menyenangkan, yang di mana dirinya sangat menyukainya.

"Kalau begitu selamat atas hubungan barumu! Baguslah kalau kamu dapat menemukan cowok baru setelah Reynold si busuk itu mengkhianatimu. Omong-omong, bagaimana dengan Reynold? Mana mungkin kamu diam dan melihat kedua orang itu bermesra-mesraan kan?"

Natalie menyipitkan matanya dan sedikit linglung. Jarinya yang memegang cangkir menggenggam erat. "Tentu saja tidak!"

Sebentar lagi dia punya kejutan besar bagi mereka.

"Omong-omong, apa kamu tahu kalau ada fashion show di Golden Festival? Katanya fashion kali ini akan memakai model dari Amerika Serikat, Perancis, Jerman! Mereka akan memperkenalkan baju dari tiap musim. Apa kamu ingin menontonnya bersama?"

Sebagai fashion desainer, Natalie sangat memperhatikan tren internasional. Tentu saja, dia mengangguk senang. "Tentu saja mau, tapi apakah kita bisa mendapatkan tiketnya? Bukankah acaranya akan mulai sebentar lagi?"

"Hei, hei, temanmu ini sudah punya dua tiket tahu! Kemarin teman kita Feli memberikan aku tiket ini untuk kita berdua." Nia memegang dua tiket di tangannya. Dia lalu menyerahkan satu tiketnya itu ke Natalie. "Kita harus menontonnya dengan serius, setelah itu aku akan meniru rancangan mereka dan menjualnya di tokoku hahaha!"

Golden Festival akan diadakan di salah satu hotel bintang lima di Surabaya.

Setelah makan malam, keduanya datang ke hotel di mana acara Golden Festival diadakan.

Pada saat ini, masih ada 15 menit sebelum fashion show dimulai. Nia berjalan menuju antrian tiket dan Natalie mengikuti di belakang.

Namun, ketika Natalie hendak mengambil tiket, dia tidak bisa menemukan tiket yang Nia baru saja berikan padanya. Dia mencari-cari di dompet, tas, sakunya dan tidak dapat menemukannya.

Hari mulai redup, dan Surabaya sudah menjadi lautan cahaya.

Tempat acara ini sudah penuh dengan lautan manusia.

Di salah satu mobil Mercedes Benz, Erlyn sedang sibuk berdandan di depan cermin. Dengan headset Bluetooth terpasang di telinganya, ekspresi wajahnya sedikit bersemangat.

"Dengar, Erlyn, misi hari ini sangat penting. Jika kamu dapat berpikir dengan baik, selain Anthony Stevano, tidak ada orang lain yang memiliki kekuasaan dan uang sekuat dia. Asalkan dia bersedia untuk menyuntikkan modal ke Doxia, kita akan menjadi sebuah perusahaan internasional yang besar tahun ini." Suara William penuh ambisi di ujung ponsel.

"Ayah, Anthony Stevano itu bukan orang sembarangan. Terakhir kali aku pergi untuk melihat dia, dia bahkan mengusirku melalui pelayannya." Erlyn menggenggam lipstiknya dengan keras.

"Erlyn, Anthony mengabaikanmu adalah tindakan yang sangat normal. Bagaimanapun juga, identitasmu tidak jauh berbeda dengan orang lain. Tetapi kamu harus ingat, dia datang ke acara sekolahmu itu. Bukankah itu berarti dia memberi ayah wajah? Kita harus memanfaatkan hal tersebut."

"Jangan sebut acara sekolah itu di hadapanku, aku benar-benar muak. Jika bukan karena dia, aku pasti sudah memenangkan hadiah pertama!" Erlyn ingin menghancurkan cermin di depannya.

"Erlyn, itu bukan salah Anthony. Bahkan jika kamu benar-benar mendapatkan tempat pertama, rahasiamu akan tetap dibongkar oleh Natalie. Jadi kamu tidak bisa melakukan apa pun terhadap hasil lombamu itu. Dan ayah minta tolong, jangan bawa-bawa dendammu itu ke perusahaan kita."

"Aku tahu, Ayah. Namun, aku memiliki beberapa kekhawatiran. Jika Doxia benar-benar akan Go Public, Natalie masih memiliki 30% saham. Dia adalah salah satu pemegang saham utama dan juga memiliki hak dalam mengatur perusahaan. Kenapa kita harus membantunya menjadi kaya?!"

Erlyn berkata dengan marah. Bahkan setelah bertahun-tahun, dia sudah lupa bahwa Doxia awalnya milik Natalie. Mungkin menurut dia, tanpa upaya ayahnya, Doxia sudah bangkrut dari dulu. Dia merasa bahwa Natalie telah mengambil keuntungan dari keluarganya, dan itu sangat menjijikan.

"Oh, kamu jangan khawatir tentang hal itu. Ayah berjanji, 30% saham milik Natalie akan menjadi milikmu. Kamu tinggal menunggu dia menikah dengan Reynold, dan kemudian sepupumu itu secara tidak terduga akan menghilang tanpa jejak dari dunia ini ... Dengan cara ini, semua miliknya akan menjadi milikmu."

"Ayah, aku tidak ingin dia menikah dengan Reynold..." Tatapan mata Erlyn penuh kebencian, dan kuku tangannya memegang ponsel dengan keras.

Ketika Reynold melihat Natalie juara pertama kemarin, dia menatap Natalie dengan mata penuh obsesi.

Selain itu, Reynold lebih banyak memberi perhatiannya kepada Natalie baru-baru ini, yang membuat dirinya mulai khawatir apabila Natalie benar-benar akan menikahi Reynold.

Dia takut Reynold akan berubah pikiran dan meninggalkan dirinya. Erlyn tidak berani untuk bertaruh atas kemungkinan ini.

"Anakku, semua rencana sudah siap. Fase terakhir ada di tanganmu! Kamu harus membuat Anthony itu menyuntikkan dananya ke perusahaan kita!"

"Oke!"

Erlyn menutup telepon. Demi perusahaan itu menjadi milik keluarganya dan juga demi masa depannya bersama Reynold, dia harus berhasil malam hari ini.

Ketika mendorong pintu mobil untuk keluar, dia melihat sosok Natalie yang sedang kebingungan. Tatapan matanya langsung menjadi ganas, dia langsung mempercepat langkahnya untuk pergi.

"Jika kamu tidak memiliki uang, jangan berpura-pura berjiwa sosialita. Apakah kamu pikir kamu dapat masuk dengan modal wajahmu saja?" Erlyn memakai gaun berwarna emas dan memegang tas tangan yang sangat mahal di tangannya.

Menurut dia, Natalie datang ke tempat seperti ini dalam rangka untuk mencari mangsa.

"Kamu sendiri bagaimana? Ngomong seperti itu tetapi kamu sendiri masih di luar. Apa mereka tidak membiarkan orang busuk sepertimu masuk?" Jawab Natalie dengan tegas.

Erlyn menyerahkan kartu VIP kepada petugas keamanan di pintu. Bibir merahnya mendekati telinga orang tersebut dan berkata. "Hei tampan, aku akan memberitahu sebuah rahasia padamu. Wanita ini adalah seorang pencuri. Dia telah menatap dompet semua orang untuk waktu yang lama. Jika kamu membiarkannya masuk, aku takut semua tamu akan kehilangan hal-hal berharga milik mereka malam ini."

Chapitre suivant