Diva terus berjalan kaki sesekali dia istirahat merasa kelelahan, jarak rumahnya masih 3 km lagi. Namun rasanya Diba sudah tidak kuat.
Dia sudah berjalan kurang lebih 2 km, tubuhnya sudah sangat lelah, keringat bercucuran di tubuhnya.
"Aku sangat lelah, haus!" ucapnya. Dia tidak membawa uang sama sekali, dia semakin kesal dengan Kenzo.
Matanya berkaca-kaca, tanpa dia suruh air matanya sudah turun mengalir membasahi pipinya. "Jahat!" isaknya.
Namun Diva masih menahannya tidak mungkin dia menangis di pinggir jalan seperti ini.
Diva mengusap perutnya yang terasa lapar, miris sekali. Dia kelaparan, kehausan, dan kelelahan, itu semua karena suaminya.
"Awas saja, aku akan menghukummu!" Namun tetap saja air matanya tam bisa berhenti, kepalanya menunduk agar orang-orang tak melihat jika dia tengah menangis.
Ada dua orang pria dengan pakaian seperti preman, mereka tersenyum nakal saat mengetahui ada target mangsanya di sana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com