Rana tiba di rumah Sarita dengan disambut para asisten rumah tangga Sarita. Mereka sangat senang saat tahu Kenzie dan Rana kembali ke rumah itu.
"Rumah ini pasti rame lagi kalau ada Tuan Kenzie," sambut seorang pembantu sambil melangkah masuk membawakan barang milik Rana.
"Iya benar, beberapa hari ini suasana rumah sepi dan terasa aneh. Ditambah ada orang itu yang selalu ingin tahu semua urusan kita."
Rana mengerutkan keningnya, "Siapa?"
"Itu Stella. Aku gak percaya orang sebaik Tuan Zayn pernah memiliki pacar seperti dia."
Oh ya Rana lupa, jika Stella juga masih tinggal di rumah itu. Dia kembali teringat dengan kata-kata Stella saat tadi meninggalkan rumah sakit. Stella mengatakan jika Rana pembawa sial. Kata-kata yang pernah diucapkan Julia saat enam tahun silam kepadanya, saat cobaan bertubi-tubi menimpa hidupannya. Benarkah jika dirinya memang pembawa sial?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com