webnovel

Pamit Pergi

Aku sedang menemani Argat berjalan-jalan di halaman rumah. Dia pasti bosan kalau hanya berdua dengan Arkasya, karena itu aku ingin menemaninya. Lagipula tidak ada pekerjaan yang harus kulakukan. Hitung-hitung juga untuk mengusir kebosananku.

"Kau haus? Akan kuambilkan minum," tanyaku menawarinya.

Argat hanya menggeleng. Ponselku bergetar karena ada pesan masuk dari Tante Alma. Pesannya berisi tentang rencana mereka untuk berangkat ke Singapura. Kemarin Maya memang meminta untuk pergi, tetapi membaca pesan ini membuatku cukup terkejut. Sebelummereka berangkat, aku harus pergi ke rumahnya.

"Kau mau ke mana?" tanya Argat.

"Aku harus pergi menemui Maya. Mereka akan berangkat ke Singapura," jawabku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant