Kemeja Biru dan Makan Malam

Hari ini aku dan Argat akan menghadiri acara makan malam di rumah salah satu rekan bisnisnya Argat. Aku tidak tahu mengapa dia harus membawaku, karena sepertinya acara ini tidak begitu formal. Namun kalau sudah menyangkut soal gaji, aku tidak bisa menolak atau gajiku akan dipotong karena tidak menuurt pada atasan. Kini aku sudah siap dan hendak keluar dan menunggu Argat. Saat melewati kamarnya, aku melihat Argat yang terlihat kebingungan memilih baju. Kurasa makan malam hari ini hanya seperti biasanya, tetapi Argat tampak ingin terlihat lebih baik.

"Daripada hanya berdiri, lebih baik bantu aku," ucap Argat yang menyadari keberadaanku.

Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam kamarnya. Apa yang dia lakukan? Isi lemarinya begitu berantakan. Setelah mengambil baju dari dalam lemari, Argat tidak menatanya kembali. Kutahan tangannya yang akan kembali mengambil baju. Aku yang akan mengambilkannya supaya tidak berantakan lagi.