"Bee, pergilah. Aku percaya kau tidak akan berubah pikiran setelah bertemu dengan kakakmu."
Tersengal, Virna mengucapkan kalimat itu pada Pangeran Jeelian, dan hal itu membuat Pangeran Jeelian tersenyum.
"Yakin?"
"Yakin!!"
"Ya, sudah, aku pergi!"
Pangeran Jeelian mengecup kening Virna setelah ia mengucapkan kalimat tersebut. Lalu, tanpa mempedulikan perubahan wajah Virna, karena ia tiba-tiba mengecup seperti itu, pria tersebut bangkit, dan akhirnya merubah diri menjadi seberkas sinar, dan keluar dari lubang ventilasi kamar kost Virna.
Sepeninggal Pangeran Jeelian, Virna hanya terpaku di tempatnya. Tidak bisa bangkit tetap terbaring di tempatnya semula, seolah tidak punya kekuatan sama sekali akibat debaran jantungnya yang berpacu dan tidak bisa semudah itu untuk dikendalikan.
Gadis itu meraba bibir dan wajahnya. Sentuhan bibir dan jari sang pangeran masih terasa di sana, membuat wajahnya merona dan bibirnya tidak henti-hentinya untuk terus tersenyum.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com