"Aku, tidak tahu."
"Tidak tahu?"
Pangeran Jeelian menatap wajah Virna seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Virna.
"Iya, aku tidak bisa memutuskan, jika statusmu belum jelas."
Pangeran Jeelian menarik napas panjang.
"Baiklah. Aku akan menemui Puteri Jasmine untuk menyelesaikan masalahku dengan dia, setelah itu aku ingin kau memutuskannya dengan hati jujur."
"Jika aku menolak, bagaimana?"
"Aku ingin penolakanmu itu alasannya jelas!"
"Apakah, perbedaan dunia kita tidak cukup untuk membuat alasan itu?"
"Virna, aku sudah menjelaskan masalah itu, jika aku saja bisa mengambil resikonya, karena aku mencintaimu, kenapa kau tidak bisa mengambil resiko itu pula? Kau, tidak secinta itu padaku?"
Virna terdiam. Tidak secinta itu? Benar juga. Padahal, ia sendiri yang merasakan sakit jika sudah tidak melihat sosok Pangeran Jeelian, meskipun ia berdalih tetap akan merelakan, namun tetap saja ternyata berniat dan berkata sangat sulit untuk mempraktekkannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com