Virna memukul dada Pangeran Jeelian ketika lagi-lagi pria itu mengucapkan kalimat tersebut padanya.
"Dalam keadaan seperti ini kau masih bisa bercanda? Tidak lucu tau! Sekarang lakukan apa yang sudah diperintahkan pamanmu itu, demi kebaikan kamu, Bee! Coba pikirkan, apakah kau mau kerajaanmu itu dipimpin oleh si penghianat itu? Tidak bukan?"
Gadis itu bicara sembari menahan perasaan malu karena ia masih saja bertengger di atas tubuh Pangeran Jeelian yang mana saat itu di balik selimutnya, tidak memakai pakaian sama sekali.
"Itu bukan urusanmu, Virna. Tugasmu hanya satu, selalu bersedia ketika aku meminta penawar itu."
"Tapi-"
"Kau berikan, atau aku akan memaksa? Jika aku memaksa, maka kau akan merasa sakit Virna, cepat putuskan!"
Wajah Pangeran Jeelian terlihat seperti sedang menahan rasa sakit.
Sepertinya, luka di dalam tubuhnya semakin memperparah keadaannya, hingga untuk sesaat Virna didera kebimbangan yang teramat sangat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com