Wajah Virna pucat, ketika melihat, yang sekarang ada di belakangnya adalah benar-benar Pak Hanzie.
Mengapa ia tidak mendengar pria itu masuk ke dalam?
Ataukah, dirinya yang terlalu fokus mencari pakaian, hingga ia tidak mendengar bosnya itu sudah kembali?
"Pak, kapan masuk?" tanya Virna, sembari mendekap kemeja dan underwear Pak Hanzie menutupi penampilannya yang benar-benar tidak bisa dikatakan sopan.
"Apa yang kamu lakukan di sini?"
Kembali Pak Hanzie mengulang pertanyaan. Matanya menatap ke arah underwear miliknya yang dipegang oleh Virna.
Entah kenapa, wajahnya memanas, dan spontan ia memalingkan wajahnya.
"Sa-saya, saya...."
Virna jadi kalang kabut untuk mencari alasan, sebab ia tidak menyangka Pak Hanzie bisa memergokinya, padahal ia yakin tadi bisa melakukan niatnya dengan cepat tanpa kepergok sama sekali.
Mengapa pria itu bisa begitu cepat kembali?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com