webnovel

Berhak Berubah

198

Chiraaz sudah sampai di depan apartemen Abian, melihat jalan menuju apartemennya. Hatinya merasakan rindu akan suasana dulu. Biasanya, setiap libur hari minggu, ia dan El jovan akan jogging di sekitar sana. Karena parkiran di luar masih kosong, Chiraaz tidak membawa mobilnya ke basement.

Setelah selesai parkir, ia langsung masuk ke lobi dan menuju apartemen Abian. Sebisa mungkin ia akan membantu Edward untuk bisa lepas dari jerat hukum. Chiraaz merasa apa yang terjadi pada Edward, itu karena salahnya.

"Abian, buka pintunya Abian!" seru Chiraaz menggedor pintu apartemen.

"Abian! Jangan ngumpet kamu! Aku yakin kamu ada di dalam!" teriak Chiraaz terus menggedor pintu.

Hening, tidak ada jawaban dari dalam apartemen. Chiraaz menggigit jari telunjuknya. Mungkinkah Abian sudah pergi dari sini? Hati Chiraaz bertanya-tanya. Chiraaz mondar mandir tidak jelas di depan pintu apartemen. Setelah cukup lama menunggu, terlihat Bu Dinar berjalan di Koridor, Chiraaz terkejut melihatnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant