172
Chiraaz yang tadinya tenang merasa emosi mendengar perkataan wanita itu. Ia ingin marah dan mengatakan omongan kasar pada keduanya. Namun, karena masih menghormati Edward, Chiraaz memilih diam.
Melihat sorot mata Miss Elle yang dingin. Edward sudah menduga apa yang akan terjadi. Ia hanya mampu menghela napas, menyenderkan kepalanya ke kasur. Ia malu pada Chiraaz yang tidak bisa dibela olehnya. Sebab, ia tidak berdaya melakukan itu.
"Maaf, sepertinya tugas saya di sini sudah selesai. Lebih baik, saya pergi, Bu, permisi," pamit Chiraaz.
"Kenapa buru-buru pergi? Kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku?"
"Saya sudah menjelaskan, Bu. Tapi jika tujuan kalian, hanya untuk menghina saya. Permisi, saya tidak Terima," sahut Chiraaz.
"Siapa yang menghina kamu? Saya cuma bertanya, tapi kalau kamu merasa terhina. Ya artinya kamu menyadari, kalau diri kamu hina," jawab Miss Elle tersenyum sinis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com