169
Keesokan harinya Chiraaz bangun agak siang, karena tidak ada kegiatan seperti biasanya. Sesi pemotretan pun hanya ada jadwal pada malam hari. Chiraaz belum mengabari Eugene jika hari ini dirinya free.
Sekalian menengok Fayaaz yang sedang sakit. Chiraaz ingin menetralkan pikirannya yang sejak kemarin tidak karuan. Dengan menaiki kendaraan umum, melihat kehidupan sekitar. Dirinya baru bisa merasakan sedikit ketenangan.
Menatap ramainya jalan juga debu, sudah biasa ia rasakan sebelum Edward memberikannya mobil. Karena mobil itu milik perusahaan, Chiraaz tidak mau menggunakannya. Setelah perjalanan panjang, Chiraaz sampai di kostan Fayaaz. Di sana, Anne masih menunggui Fayaaz.
"Terima kasih, karena sudah menunggui sahabat saya," ucap Chiraaz.
"Sama-sama, Bu," sahut Anne datar.
"Kamu teman Fayaaz?"
"Iya, saya asisten pribadi Bu Aletha."
"Oh, baiklah. Fayaaz di mana?"
"Tidur lagi habis minum obat."
"Ya sudah, aku menunggu di sini saja." Chiraaz duduk di kursi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com