121
Chiara bangkit lalu merapikan pakaiannya ke dalam koper. Perasaannya tidak menentu karena sudah buntu untuk meminta lagi. Sambil mengurusi pakaiannya, air mata Chiraaz mengalir deras. Hatinya sangat sakit dengan kejadian hari ini.
Tiba-tiba Chiraaz teringat pada Aletha. Karena wanita itu hidupnya hancur. Chiraaz membanting pakaiannya lalu keluar dari kamar menuju apartemen Aletha. Diketuknya pintu rumah Aletha dengan sangat keras, hingga membuat seisi rumah terkejut.
"Aletha! Buka pintunya!" teriak Chiraaz.
"Astaga, itu suara tetangga. Kamu buka sana Sada," kata Linzy yang kebetulan sedang mematikan mesin jahitnya.
"Iya, tapi mau apa? Kenapa teriak-teriak, mana Bu Aletha tidak ada di rumah," sahut Sada sambil menggendong Hatice.
"Aku tidak tahu, cepat sana buka," kata Linzy.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com