webnovel

Sweet Enemy

"Anak siapa itu, Aletha?" tanya Bu Dinar.

"Anak asisten aku,Bu," jawab Aletha.

"Baiklah, kamu sangat bahagia ya sekarang." Bu Dinar menatap lekat Aletha.

"Berkat izin Allah semuanya bisa terjadi." Mata Aletha mendelik tajam pada Abian.

"Kamu masih sendiri?"

"Tentu saja, karena dia masih menungguku, Mommy," sela Abian seraya mengulumkan senyum tipis.

Aletha hanya membalas dengan senyuman penuh arti. Pandangannya ia alihkan lagi pada Bu Dinar. Wanita paruh baya itu sedang tersenyum melihat candaan keduanya.

"Kalau kalian memang masih saling menyukai kenapa tidak rujuk," celetuk Bu Dinar.

"Karena aku bukan wanita bodoh yang mau dibohongi oleh pria yang sering mengkhianatiku. Sebab harga diriku tidak bisa dibeli oleh uangnya," sindir Aletha.

"Sudahlah semua sudah berakhir. Kalian sudah lama berpisah tidakkah sedikit ada ruang untuk saling memaafkan?" kata Bu Dinar menatap Abian dan Aletha bergantian.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant