63
Sesampainya di hotel, Chiraaz langsung lari ke kamar mandi. Sejak tadi ia menahan rasa mualnya supaya tidak muntah. Tapi ternyata ia tidak kuat, karena rasa takut lebih menghantuinya.
Tadi di jalan, Chiraaz sempat meminta pada Edward untuk berhenti di klinik. Tapi bosnya itu tidak mengindahkan permintaannya. Untung saja dirinya bisa menahan mual, jika tidak maka seisi mobil akan tersembur oleh muntahnya.
"Dasar wanita manja, begitu saja dia repot," gerutu Edward mendengar Chiraaz yang sedang muntah di kamar mandi.
Edward pergi ke kamarnya yang ada di sebelah kamar Chiraaz. Ia mengambil greentea instat yang dibawanya lalu membuatkan teh hangat untuk Chiraaz. Saat kembali ke kamar Chiraaz, wajah wanita itu terlihat pucat.
"Sudah selesai muntahnya?" tanya Edward sambil menyodorkan teh hangat.
"Thanks bos," ucap Chiraaz. Ia buru-buru menyesap teh nya.
"Jangan terlalu sok higienis. Bisa-bisa kamu mati kelaparan, kalau pergi ke negeri tetangga," kata Edward.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com