Jadi kejadian tadi berdampak buruk pada mood Pratama.
Terlihat dari emosi nya yang sudah terdengar beberapa kali mengumpat saat pengendara lain tidak bersahabat, dan berkendara seenaknya.
"Tam! Sudah dari tadi kamu marah-marah terus. Ini kejadian di rumah tadi jangan di bawa hingga saat ini dong." Celetuk Salma, yang telinga nya tidak nyaman mendengar umpatan dari sang suami, ini salah itu salah.
Pratama diam, matanya tetap berfokus pada jalanan yang sangat ramai.
"Salma liat, daritadi kamu marah terus. Atau kita pulang aja lagi, tuntasin dulu kemarahan kamy sama Tory." Jelas Salna, menengok ke arah sang suami, melihat wajah sang suami deng cemberut, kecut dan terlihat galak.
Kemudian Pratama mengambil parkir, ke tempat sepi.
Dan ia menarik serta membuang napas secara perlahan, seolah melepaskan semua emosi dengan cara nya sendiri, sambil menutup mata ia juga menyandarkan kepala di kursi nya.
Melihat hal itu, Salma pun diam dan menunggu Pratanma bicara lebih dulu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com