webnovel

Bukan Mencari Mati

Mendengar suara seseorang yang tak asing di telinga si mata sipit, kontan saja lelaki itu membanting pandangan ke arah pintu toko setelah menyelesaikan sesi pengiriman foto ke ponselnya.

"Loh! Sandra!" ucap Waslam yang bersuara cukup lantang dari sudut toko. Ia lantas berdiri lalu berjalan ke arah dua perempuan yang tengah berhadp-hadapan itu.

"Eh, Waslam!" sapa perempuan yang bernama Sandra itu.

Senyum manis diumbar oleh perempuan itu membuat Wega sedikit iri. Kenpa harus sangat cantik dan terlihat sempurna begitu? Membuat perempuan lain insecure saja.

"Kemana Azwan?" Sandra celingukan mencari keberadaan lelaki bertubuh kurus yang biasanya selalu ada di samping si sipit.

"Oh, sepertinya perempuan ini teman kuliah Kak Azwan dan Kak Waslam," batin Wega sembari mengamati, ia berbalik badan untuk mengecek stok bunga anyelir yang ada di toko.

"Oh ... pacar lo lagi nggak ikut. Mungkin lagi sibuk," bohong Waslam.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant