Kenapa aku nggak kepikiran jawaban seperti itu? Aku benar - benar bodoh dan payah.
Yang namanya anak kecil, walaupun dibohongi juga pasti dia nggak akan tahu.
"Kamu jangan pengaruhi adik kamu yang aneh - aneh." Bisik Ibu ditelinga ku.
"Enak saja, bukan Amaira, Bu. Hara sendiri yang tahu dari temannya, tanya saja sama Hara." Ucapku yang tak terima dengan tuduhan Ibu.
Enak saja aku dibilang mempengaruhi Hara, orang aku sendiri saja kaget dengan pertanyaan Hara.
"Sudah - sudah, kalau adik kamu nanti bertanya yang aneh - aneh lagi, jawab saja dengan kata yang masuk akal, agar dia paham dan tidak akan bertanya lagi." Pinta Ibu, aku pun hanya mengangguk.
Setelah menjawab pertanyaan Hara, Ibu pamit untuk kembali ke dapur.
Kulihat Hara menatapku dengan tatapan yang mencurigakan, entah dia akan bertanya apa lagi, yang jelas aku harus siap dengan pertanyaan Hara selanjutnya.
"Kak Amaira." Panggil Hara.
"Apa?" Tanyaku ketus.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com