webnovel

21. Mimpi Masa Lalu

TahUn 817 , Bulan ke Sepuluh.

Kota Yaopin

(Dalam kehidupan lama Yuan Chen sebelum mengalami kematian).

Seorang Gadis berada di kamar penginapan. Dia sedang mempersiapkan diri. Rencananya esok hari dia akan kembali ke kota raja di Kerajaan Zhu.

Beberapa hari ini dia datang ke kota Yaopin untuk mengikuti pelelangan. Tujuannya cuman satu yakni mendapatkan Bunga Teratai Naga. Salah satu bunga langka yang hanya muncul di tanah bersalju.

Setelah mengikuti Lelang, akhirnya gadis ini berhasil mendapatkan bunga langka itu dengan harga cukup tinggi. Setelah mendapatkannya maka dia tidak sabaran akan kembali ke kotanya.

Tadi siang dia telah menyelesaikan serah terima dengan pihak rumah lelang. Jadi rencananya besok pagi akan segera pergi dari kota ini bersama para pengawalnya.

"Tuk tuk tuk... " Suara pintu di ketuk.

"Mungkin dari rumah obat mau mengucapkan selamat tinggal." Pikir gadis itu sebelum meninggalkan kota Yaopin.

Begitu pintu kamar dibuka ternyata ada dua orang didepan. Yang seorang di kenalnya sebagai anak pemilik toko obat di kota Yaopin bernama Xing Xie. Tapi yang satu lagi dia tidak tahu.

"Ada apa Xing Xie? Mengapa kau mendatangiku."

"Maafkan aku Zuan Cia Soucie, Pemuda ini hendak berbicara kepadamu sebelum Soucie meninggalkan kota ini." Xing Xie dengan wibawa mengucapkannya serta menunjuk pria yang berada di sebelah nya. "Perkenalkan Taihiap ini bernama Yuan Chen."

"Marga Yuan nama Chen. Sepertinya aku pernah dengar rumor yang berkata kalau di keluarga Yuan ada anak dari Panglima Perang Yuan Huan yang sangat lemah dan tidak memiliki kemampuan Bela Diri."

"Sepertinya Cia Soucie salah mendengar berita itu." Chen menjura hormat. "Yang terjadi sebenarnya adalah Meridian saya telah di rusak hingga tidak dapat melatih ilmu bela diri."

Zuan Cia adalah anak dari bangsawan jadi tentu saja mengetahui akan peristiwa penghianatan Yuan Huan.

"Lantas apa yang membuat kau mendatangi ke tempat peristirahatan ku?" Zuan Cia tampaknya tidak senang.

"Aku dengar Di pelelangan dua hari yang lalu Cia Soucie berhasil memenangkan salah satu barang yang di lelang yakni Bunga Teratai Naga" Yuan Chen menyebutkan bunga langka yang dicarinya agar dirinya bisa menembus tingkat Bumi lalu mencapai Tingkat alam dengan instan.

"Lantas kenapa rupanya jika aku telah memenangkan lelang tersebut." Zuan Cia menjawab ketus. Ada rasa tidak senang karena datang bertamu di malam hari. Sungguh tidak sopan.

"Maafkan aku Cia Soucie, Aku sebenarnya juga tertarik dengan benda itu. Hanya karena ada pertandingan tahunan keluarga Yuan membuat aku tidak sempat menghadiri pelelangan itu. jika boleh aku akan membeli dengan membayar dua kali lipat dari harga yang Cia Soecie keluarkan." Yuan Chen masih dalam sikap menghormati. "Bahkan aku memiliki buku silat langka yang aku yakin akan sangat cocok dengan Soucie sebagai hadiah jika Soucie berkenan."

"Silahkan keluar. Aku tidak tertarik dengan pertukaran. Aku juga tidak ingin kalian berlama lama di tempat ini membuat kecurigaan banyak orang."

Pengusiran ini termasuk dengan sindiran di dalamnya. Kalimat yang mengatakan 'membuat kecurigaan banyak orang' adalah sebuah sindiran karena tidak ingin di anggap telah berkomplot dengan anak pemberontak.

Yuan Chen semakin geram atas sindiran itu. Amarahnya berkobar kobar. Dendam dan kebencian terhadap Kerajaan Zhu semakin membara.

Dia juga menyadari kalau benda yang di inginkan tidak bisa di dapatkan secara baik baik. Dia mengerling kepada Xing Xie sebagai sebuah tanda.

"Cia Soecie terlalu menganggap tinggi diri sendiri. Aku kuatir Cia Soecie akan menyesal." Xing Xie melangkah mundur keluar dari kamar penginapan dan menutup pintu.

"Apa yang akan kau lakukan." Zuan Cia setengah berteriak, menyadari ada yang tidak beres. "Dasar anak penghianat berani coba coba denganku."

Pintu kamar sudah di tutup oleh Xing Xie. Kini tinggal mereka berdua di dalam kamar.

Zuan Cia cepat mengambil pedangnya di meja langsung menyerang ke arah Yuan Chen.

Zuan Cia memang berada di peringkat Alam tingkat awal. Tapi itu bukan halangan buat Chen. Dengan langkah dewa dan ilmu totokan langsung membuat tubuh Zuan Cia lemas tidak berdaya.

Dengan cepat di panggulnya tubuh gadis itu. Kemudian di letakkan di tempat tidur.

Zuan Cia tidak dapat bergerak ataupun berteriak. Tidak di sangka pemuda yang di sangkanya lemah ternyata berada di tingkat 7. Kecepatannya bahkan melebihi tingkat 9. Bahkan dirinya yang sudah di peringkat alam tidak dapat mengatasi kecepatannya. Kini rasa ketakutan menguasai dirinya.

Zuan Xia berharap pertolongan datang dari pengawalnya yang berada di sebelah kamarnya. Suara berisik ini pasti terdengar sampai di kamar sebelah. Tapi dimana lima orang pengawal dan asisten pribadinya saat di butuhkan . Mereka semua adalah orang berilmu diatas tingkat 7. Tapi tidak ada seorangpun yang datang menolongnya.

Zuan Cia tidak tahu sebenarnya semua pengawalnya telah di lumpuhkan terlebih dahulu oleh Yuan Chen dan Xing Xie.

"Aku tahu kau adalah anak dari raja terdahulu. Kau juga mengambil marga dari ibumu, Zuan." Yuan Chen memandang wajah cantik Zuan Cia. "Seharusnya kau tidak menghina ayahku."

"Brekkkkhh."

Yuan Chen merobek baju Zuan Cia.

"Tunjukan dimana benda itu atau kau akan menyesal selamanya."

Sebenarnya dengan Mata Ke Tiga milik Yuan Chen akan dengan mudah mendapatkan barang yang di carinya. Tapi karena ingin membuat gadis ini menderita maka sengaja dia mempermainkan.

Zuan Cia mengangguk sambil menangis. Gadis itu tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini.

Sorot mata Zuan Cia memandang ke arah peti kecil di atas lemari. Yuan Chen segera mengambil peti itu. Didalamnya benar benar ada barang yang di carinya.

Yuan Chenpun tersenyum licik. Dia menyimpan benda itu.

"Aku tidak perlu berterima kasih ataupun bertukar barang." Chen kembali menghampiri Zuan Cia di tempat tidur.

Gadis itu hanya mengangguk ketakutan.

Tapi dendam membara di hati Chen begitu meluap terhadap anggota kerajaan. Dengan beringas dia merobek pakaian Zuan Cia satu persatu.

Semua orang di dalam penginapan tidak ada yang menyadari kejadian akan di kamar Zuan Cia. Gadis itu hanya dapat menangis tanpa dapat melakukan pembalasan.

Di kamar sebelah kiri terlihat Gadis yang menjadi asisten Zuan Cia menangis dengan mulut terikat. Xing Xie berada di kamar itu melakukan hal kotor kepada asisten Zuan Cia sebelum membunuhnya.

Di kamar sebelah kanan lagi terlihat beberapa pengawal berbaring di lantai tidak bernyawa.

Kejadian di penginapan ini tidak ada yang tahu sampai ke esokan harinya. Dimana terlihat Zuan Cia menggantung diri di dalam kamar. Di pintu lemari yang terbuat dari kayu terdapat bekas goresan pedang yang tertulis 'Yuan Chen'.

Sejak saat itu Yuan Chen di nobatkan sebagai Penjahat kelas kakap yang berani mengganggu anggota keluarga raja. Sejak saat itu Yuan Chen menjadi buronan Kerajaan Zhu dan hidup dalam Pengejaran terus menerus.

Nama Yuan Chen di kenal sebagai Penjahat Pemetik Bunga.

Chapitre suivant