Davina pun mengajak Namira berkeliling rumahnya. Namira begitu takjub melihat rumah yang ditempati oleh Davina bersama sang suami.
"Ini mah istana, Mbak. Mbak enak banget tinggal di rumah sebesar ini," puji Namira saat berkeliling bersama Davina.
"Ini punya Mas Rico, Namira. Aku enggak punya apa-apa. Minimarket yang aku kelola itu aja dulu dibantu sama Mas Rico."
"Enak banget, Mbak. Punya suami macam Mas Rico. Enggak kayak suami saya."
"Ke dapur, yuk. Bikin minuman enak," ajak Davina.
Mereka berdua pun segera pergi ke dapur. Davina mengeluarkan beberapa buah kaleng dan juga susu putih. Ia membuat es teler rupanya.
"Mbak pinter bikin-bikin, ya?" ucap Namira yang melihat Davina begitu lihai membuat es teler.
"Aku kan biasa apa-apa sendiri, Namira. Apalagi sejak punya Hannah. Dulu, kalau mau apa-apa enggak bisa alas beli. Jadi aku bikin sama seadanya yang ada di rumah."
"Hem begitu."
"Cobain.''
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com