Napas Raja Gael dan Egara mulai tersengal, namun keduanya jelas tidak ingin menyudahi pertarungan hanya karena lelah. Egara sama sekali tidak menggunakan sihirnya. Namun dia juga mulai bosan dengan serangan Gael yang tidak membuatnya tertantang sama sekali.
"Aku akan mengakhiri ini," gumamnya.
Egara kembali siap dengan pedangnya. Dengan tarikan napas panjang, Egara menyerang Raja Gael yang kehilangan fokusnya.
Zrp!
Semua orang segera bangkit dari tempat duduknya saat melihat Egara menancapkan pedang kearah Raja Gael.
Raja Gael mengerang kesakitan, jantungnya berdugup kencang namun dia seketika menjadi sangat lemas.
Beruntung, Egara tidak benar-benar menyerang Raja Timur itu. Egara menyerang bagian pinggang Gael yang berhasil ditangkap dengan spontan olehnya hingga telapak tangannya bercucuran darah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com