webnovel

Para Pelaku Sabar

Pada suatu malam yang gelap, Dzun Nun al-Mishri berjalan di pegunungan Baitul Maqdis. Tiba-tiba dia mendengar suara sedih, dan tangisan yang mengatakan, "Aduhai, betapa kami merasa resah setelah sebelumnya kami merasa nyaman! Betapa kami terasing dari negeri kami, dan merasa fakir setelah sebelumnya kami berkecukupan! Betapa hinanya kami setelah sebelumnya kami mulia!"

Mendengar suara tersebut, Dzun Nun kemudian mengikuti suara tangisan itu hingga suara itu terdengar semakin dekat. Dzun Nun pun ikut menangis, karena tangisan dan ungkapan-ungkapan yang diucapkan. Hingga pada pagi harinya, Dzun Nun akhirnya bertemu dengan pemilik suara itu dan ternyata dia adalah seorang laki-laki yang kurus, seperti kayu kering yang terbakar.

Bertemu dengannya, Dzun Nun kemudian berkata, "Semoga Allah Swt merahmatimu. Betul Engkau mengucapkan perkataan seperti ini?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com