webnovel

Lady Lavender

"Nona Cyzarine, tolong jangan seperti ini. Biarkan saya menyelesaikan tugas dari Nyonya Anastasia!"

Wajah lesu Vasili terlihat jelas di mata Cyzarine. Wanita berhati lembut ini tersenyum.

"Katakan saja kepada Mama bahwa tugas Anda telah selesai, Vasili!"

"Tentu saja tidak bisa, Nona."

Vasili menolak saran Cyzarine dengan sopan tanpa melukai perasaannya.

Vasili memang benar-benar keras kepala, batin Cyzarine.

"Memangnya apalagi tugas yang diberikan oleh Mama kepada Anda?"

"Saya harus memastikan Anda tiba di ballroom dengan selamat, Nona. Dan ya, hanya selangkah lagi tugas saya akan selesai."

Oh, astaga! Itukah sebabnya, Vasili memintaku untuk membiarkan dia menyelesaikan tugasnya? tanya Cyzarine di dalam hatinya.

"Baiklah. Mari antarkan saya ke dalam sana, Vasili!"

Di waktu dan tempat yang sama, tetapi di mobil yang berbeda, Sam Hages menyadari keberadaan mobil mewah milik keluarga Romanov.

"Tuan Muda, bukankah di samping mobil kita adalah mobil keluarga Romanov?"

Sam Hages bertanya kepada Zio yang sedang memainkan ponselnya. Mendengar nama keluarga Romanov, tentu saja membuat pria itu mulai berspekulasi.

Siapa berada di dalam mobil itu? Apakah Cyza berada di sana? Apakah dia datang bersama dengan mantan Suaminya?

Zio bertanya-tanya seraya mengelus dagunya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

"Lihatlah, Tuan Muda!"

Sam kembali membuka mulutnya.

"Bukankah itu adalah Nona Cyzarine? Saya hampir tidak mengenalinya!"

Zio pun merasakan hal yang sama seperti Sam ketika melihat penampilan terbaru Cyzarine yang berhasil membuatnya terkejut setengah mati. Namun seperti biasa, pria itu enggan mengakui di depan asistennya.

"Diam dan perhatikan saja, Sam!"

Zio menegur sang asisten. Kedua mata Zio memerah dan tak ada senyum terlukis di bibirnya sama sekali.

"Saya akan memasuki ballroom dan kau awasi Cyzarine! Jangan biarkan siapapun mendekatinya!"

Usai memerintahkan sang asisten, Zio membuka pintu dengan cemas. Ia berjalan terburu-buru menuju ballroom Four Seasons Hotel diikuti oleh Sam di belakangnya.

"Mohon perlihatkan undangan Anda, Tuan!"

Wanita penerima tamu yang sedang menyambut kedatangan Zio menatapnya dengan kagum.

"Ya."

Sam memberikan kartu undangan milik tuannya seraya tersenyum kepada wanita tersebut. Sang wanita pun membaca sekilas dan mengembalikannya lagi kepada Sam.

"Silakan masuk, Tuan!"

Sam mengangguk, tetapi tidak dengan Zio. Karena sejak tiba di depan ballroom, pria itu sibuk mencari-cari keberadaan Cyzarine.

"Shit! Ke mana dia?!"

Zio menggerutu dan Sam mendengarnya. Sang asisten pun tersenyum.

"Tuan Muda, silakan masuk!"

Zio pun masuk ke sana tanpa mempedulikan Sam.

**

Cyzarine menatap ke kanan dan kirinya mencari Larisa juga Irina, tetapi ia tidak menemukan keduanya. Cyzarine dengan malas mendengarkan kata sambutan dari sang CEO Romanov Company yang kini sedang berdiri di panggung seorang diri. Ya, benar! Siapa lagi kalau bukan sang mantan suamiーVyacheslav Veselovsky Romanov.

"Sungguh sangat membosankan."

Cyzarine mengeluh seorang diri. Sesekali ia mengeluarkan ponselnya untuk memastikan balasan pesan singkat dari Larisa maupun Irina.

"Mengapa mereka berduaーLarisa dan Irinaーtidak juga membalas pesanku?"

Plok! Plok! Plok!

Plok! Plok! Plok!

Cyzarine terperangah ketika mendengar suara gemuruh tepuk tangan dari para hadirin yang datang di pesta ulang tahun perusahaan keluarga Romanov. Ia menoleh dan mendapatkan segudang prestasi yang telah diraih Romanov Company.

"Ugh! Aku sama sekali tidak tertarik akan semua ini! Pria sombongーVyacheslavーitu selalu saja berbangga diri!"

Masih dengan sikapnya yang sama, Cyzarine berjalan dengan angkuh melintasi orang-orang yang sedang berdiri menyaksikan pria tampan di hadapan mereka.

"Gendang telingaku seolah ingin pecah mendengarkan suara parau Vyach!"

Tidak! Cyzarine tidak mengetahui jika ada sepasang netra biru meliriknya dan tidak melepaskan pandangannya dari Cyzarine sama sekali.

Tuk! Tuk! Tuk!

Gaun malam lavender yang dikenakan oleh Cyzarine terkesan anggun saat melekat di tubuhnya. Gaun rancangan desainer ternama yang berasal dari Milan, Italia, ini merupakan gaun satu-satunya yang dirancang khusus untuk Cyzarine atas pesanan Anastasia.

"Lihatlah! Gaun yang dikenakan oleh wanita itu sangat indah, bukan?"

"Benar. Di mana dia membelinya?"

"Jika dilihat dari model dan bahannya yang berkualitas, sepertinya gaun tersebut merupakan rancangan desainer internasional!"

Bukan tidak mendengar sayup-sayup suara di belakang punggungnya, tetapi Cyzarine berusaha untuk tetap bersikap tenang agar dirinya tidak menarik perhatian banyak orang.

"Sepertinya, cake ini cukup menggugah seleraku!"

Cyzarine kini berdiri di depan meja panjang yang elegan di mana di atasnya telah tertata rapi berbagai jenis makanan. Ia mengulurkan tangan meraih satu jenis cake asal London, Inggris.

"Kue Eccles ini memang sungguh memanjakan lidahku!"

Cyzarine mengutarakan opininya mengenai kue Eccles yang baru saja ia makan. Kue dengan kismis sebagai isinya.

"Apakah Anda tidak takut gemuk, Nona?"

Suara lembut seorang wanita datang dari arah belakangnya. Czyarine pun membalikkan tubuhnya dengan cepat dan melihat kedua wanita yang sejak tadi dicarinya.

"Kalian dari mana saja?! Hah?!"

Cyzarine sontak mengerucutkan bibirnya usai bertanya kepada 2 sahabatnya yang baru tiba.

"Maaf, Cyza! Kami baru saja datang karena motorku mogok."

Irina menjawab pertanyaan Cyzarine.

"Kalian ke sini menaiki motor? Mengapa kalian tidak menyewa mobil saja?"

Larisa dan Irina saling menatap satu sama lain, lalu keduanya pun menggeleng berbarengan.

"Tidak, Cyza."

Larisa meraih tangan Cyzarine seraya menjawab.

"Jadi, apakah kau pergi ke salon untuk make up?"

Mengapa Larisa mengalihkan pembicaraan denganku? Sepertinya telah terjadi sesuatu pada mereka, batin Cyzarine seraya menghela napas.

"Apakah kalian tahu? Mama Anastasia mengirimkan seorang pekerja salon untuk membantuku make up dan berpakaian."

Cyzarine menunjukkan gaunnya yang terbuka pada bagian punggung.

"Aku sangat risih dan berharap ada seorang pria yang akan meminjamkan tuksedo untuk menutupi punggung ku ini!"

"Ha ha ha!"

Irina tertawa seketika. Ia menggeleng berulang kali.

"Czya, kau sungguh tampil mempesona menggunakan gaun ini. Pakailah hanya untuk sesekali!"

Cyzarine menggelengkan kepalanya seolah memberitahu Irina bahwa ia tidak setuju.

"Tidak, Irina. Aku tidak akan memakai gaun apapun yang membuat diriku tidak nyaman!"

Larisa pun mengangguk.

"Oke, jika itu kemauan mu, Cyza. Mari kita mencoba kue-kue lezat ini!"

Larisa tersenyum ala devil ke arah 2 sahabatnya.

"Ya, ayo, Cyza!"

Irina menyetujui ajakan Larisa. Sepasang mata yang sejak tadi mengawasi gerak-gerik Cyzarine pun melangkah mendekati ketiga wanita yang sedang asyik menikmati sajian lezat.

Di saat yang sama, Vasili menemukan keberadaan Cyzarine bersama dengan kedua sahabatnya. Ia lantas menghampiri Anastasia yang duduk seorang diri di sudut kanan ballroom.

"Permisi, Nyonya Anastasia."

Vasili membungkukkan badannya ketika Anastasia menoleh ke arahnya tanpa tersenyum.

"Ya?"

"Saya sudah mengetahui keberadaan Nona Cyzarine."

Anastasia mengembangkan senyumnya.

"Oh, di mana dia?"

"Nona Cyzarine sedang menikmati beberapa kue lezat bersama dengan Nona Larisa dan Nona Irina."

Vasili menjawab pertanyaan Anastasia dengan lugas tanpa ragu. Anastasia pun mengangguk.

"Awasi dia dan jauhkan dari Ellenaーsi sumber masalah!"

Holla Hallo, Zoyalicious!

Ikuti terus kelanjutan kisah Cyzarine dan Vyacheslav hanya di sini!

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Chapitre suivant