webnovel

SUDDENLY THE GIRL COME

Steve yang mendengar seseorang memanggil nya langsung melepaskan bibirnya dari bibir Sonia. Ia langsung menoleh pada sumber suara.

"Katrine!" ucapnya tergantung.

"Apa kalian baru saja berciuman?" ucapnya sembari tangan terangkat menunjuk pada Sonia kemudian memegang bibirnya yang terkatup.

Sonia hanya mematung melihat ke arah gadis itu, ia kini sedikit gemetar ketakutan. Steve demikian.

Ia melangkahkan kakinya mendekati kayrine yang terdiam seketika, mungkin gadis itu kaget atau entah apalah ia tak berbicara sedikitpun.

"Aku akan menjelaskan ini, ayo kita keluar dari sini!" jelas Steve.

Mereka keluar dari toilet, Sonia mengikuti dari belakang sembari memegangi perutnya. Di tengah aula sudah pasti ada Sarah, namun tiba-tiba Katrine berbicara.

"Sarah, tolong reservasi tempat makan di restoran di depan untuk kita! kamu duluan ke sana nanti kami menyusul," titah Kayrine pada asisten nya.

Sarah pun pergi sesuai perkataan Katrine.

Sekarang hanya tersisa mereka bertiga, walau kaku akhirnya Steve membuka pembicaraan lebih dulu.

"Katrine, aku sudah bilang bahwa aku tidak menginginkan pernikahan ini tetapi kode yang aku berikan tidak pernah kamu tanggapi!" jelas Steve.

"Kami tidak pernah bicara, kode? apakah aku harus mengartikan kode-kode mu yang hanya diam?" tanya Katrine.

"Ya, seharusnya kamu menyadari itu lagi pula kamu perempuan multitalenta mengapa mengharapkan lelaki yang tidak tertarik padamu?"

"Apakah jawaban yang harus aku artikan adalah ini? kamu mencium adik iparmu yang sedang hamil?"

Steve terdiam. Ia juga bingung menjelaskan pada Katrine tentang apa yang dilihatnya itu memang adalah kebenaran.

"Aku benar-benar ingin membatalkan pernikahan ini!" Steve menjawab dengan jawaban yang tidak berhubungan dengan pertanyaan Katrine.

"Kamu lebih tertarik dengan adik iparmu?"

"Aku mohon mengertilah, ayo kita buat lebih mudah sebelum semuanya berlangsung,"

"Menurutmu siapa yang akan lebih di rugikan? aku mungkin hanya cukup menjawab seadanya tentang pembatalan pernikahan jika wartawan bertanya, namun imbasnya apakah kamu tahu? saham perusahaan, hubunganmu yang menjijikan, dan bahkan persaudaraan mu akan pecah!" tutur Katrine, dia tidak terlihat manis sama sekali ketika mengatakan kata-kata itu.

"Apa maksudmu?" Steve mengepalkan tangannya menahan emosi atas ucapan Katrine.

"Apakah kamu yakin Edward mengetahui perselingkuhan kalian?" tanya Katrine, kini ia melipatkan kedua tangannya di depan perut.

Steve menggigit bibir bawahnya, dan Sonia hampir terjatuh karena di berondong pertanyaan banyak sekali oleh Katrine.

Sebenarnya apa yang dikatakan gadis itu memang adalah kebenaran, namun memang menyakitkan menjadi pendengar nya.

"Apa yang ingin kamu lakukan sekarang, bahkan membuka rahasia ini pun akan merugikan mu!" Steve menjelaskan agar Katrine mengerti jika saja dia berniat membicarakan hal ini ke depan media.

"Aku akan tetap menikah denganmu, dan kesalahan ini akan aku tutup sampai di sini!"

"Apakah kamu tetap ingin hidup dengan orang yang tidak mencintaimu?" Steve kini berbicara dengan sedikit kesal.

"Apakah kamu sekarang berbicara tentang cinta? apakah di dunia ini ada orang-orang yang mencintai dengan tulus di dunia ini, bahkan cintamu saja bukanlah sesuatu yang bisa disebut seperti itu."

Suasana menjadi kaku, semuanya terdiam. Sonia hanya memegang perutnya yang terasa kram akibat kaget akan hal ini.

"Aku tidak ingin membicarakan hal ini lagi, aku rasa kita bisa menutup rahasia ini dan kamu selesai dengan Sonia!" Katrine menunjuk ke arah wajah Steve memberikan penekanan juga.

"aku juga tidak ingin memperpanjang masalah ini, kita hanya cukup berhenti membahas ini!"

"Oke, kita akan melupakan ini dan kamu akan menikahi ku!" Katrine tersenyum menyeringai

Ia kemudian keluar dari dalam aula itu dan segera pergi ke restoran yang ia pesan untuk makan.

Setelah gadis itu pergi, kaki Sonia seperti lemas dan Steve segera menahan tubuh perempuan itu. Mereka tidak pergi ke restoran seperti yang di rencanakan, ia hanya langsung membawa Sonia ke mobil dan memberinya sebotol air putih.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Steve, ia khawatir pada Sonia tanpa memikirkan bagaimana yang akan di lakukan Katrine setelah ini.

Sonia menarik nafas nya dalam-dalam,"Aku baik-baik saja, apa yang harus aku lakukan sekarang bagaimana jika Katrine berbicara pada Edward?" raut ketakutan sangat terlihat di wajah Sonia sekarang.

"Apa kamu khawatir tentang itu?"

Sonia menoleh pada Steve!"Apa kamu tidak khawatir, Edward mungkin akan merasakan sakit berkali lipat, dikhianati oleh istrinya dan perselingkuhan ini di tambah kebenaran bahwa lelaki itu adalah kakaknya sendiri mungkin seperti pukulan berat untuk Edward."

Steve terdiam, ucapan Sonia ada benarnya juga.

"Ayo kita pulang saja, aku tidak ingin berada di sini lagi aku sangat takut sekarang Katrine akan melakukan sesuatu terhadap kita!"

Steve mulai melajukan mobilnya ucapan Sonia memang sangat benar hal itu sangat mengganggu pikirannya.

Katrine bertemu Sarah yang sudah duduk di meja reservasi yang dia pesan untuk mereka berempat. Melihat Katrine datang sendiri Sarah mulai bertanya-tanya akhirnya ucapan itu keluar dari mulut nya. "Kenapa datang sendiri? dimana yang lainnya," tanya nya.

Aktris cantik itu hanya melenggangkan kaki dan duduk di depannya. "Mereka mungkin tidak bernafsu makan sekarang, jadi mari kita pesan saja makanannya!" jawab Katrine.

Ia melambaikan tangan dan sesegera setelah itu pelayan lelaki datang menghampirinya. Ia rupanya sangat antusias melihat aktris sekaligus model cantik itu ada di depannya.

"Nona katrine, apakah saya boleh meminta tanda tangan anda sebelum memesan?" tanya nya ragu-ragu, ia juga sedikit panik mengatur perasaannya karena baru kali pertama melihat Aktris terkenal.

Katrine dengan ramah tersenyum, "Tentu saja dengan senang hati!" Ia mengambil kertas yang di berikan pelayan itu, setelah menandatangani nya ia kemudian meminta menu dan memesan.

Pelayan itu langsung pergi untuk menyiapkan.

"Aku kira mood mu sedang buruk, tapi kamu masih bisa profesional dengan fans mu!" ujar Sarah.

"Ya benar, aku akan terus seperti itu di depan publik dan media!" Katrine menuturkan.

"Kat, apakah Steve... ah tidak!" ucapan Sarah tergantung dan ambigu.

"Kenapa Steve?" tanya Katrine penasaran.

"Ah tidak!"

Tidak lama pelayan tadi kembali memberikan hidangan yang mereka pesan, Katrine sangat antusias dan segera memakannya membuat percakapan Sarah dan dirinya berakhir! Walau sebenarnya banyak pertanyaan menggantung di kepala Sarah tentang sikap Sonia tadi di aula namun ia memilih melupakannya saja.

Satu hari berlalu, hari ini Mr Leonardo mengundang orang tua Sonia, keluarga inti semuanya berkumpul. Mereka makan di rumah keluarga Leonardo tentu saja.

"Aku sangat senang karena Edward akan memiliki anak, Steve akan menikah dan Carine ada di new York! lalu kita bisa berbincang dan makan bersama bukankah kehidupan yang sangat indah!" dengan di ikuti tertawanya yang khas.

Steve beberapa kali menoleh pada Sonia dan hal itu tertangkap basah oleh Carine.

Semua keluarga inti itu akhirnya mengangkat gelas untuk memulai makan malam mereka. Seorang pelayan menghampiri Mrs Leonardo dan membisikan sesuatu!

"Ah semuanya, sepertinya kita kedatangan tamu istimewa yang akan melengkapi keluarga kita!"

Mrs Leonardo menyuruh pelayan itu pergi memanggil tamu itu. Dan dia datang dari pintu utama langsung menuju meja makan.

"Katrine?" Steve langsung membuka mulutnya kaget seketika.

Chapitre suivant