"Jangan biarin mereka ke--"
"Ke sini atau temen-temen kalian bakalan habis di tangan gue,"
"Nggak! Jangan percaya! Kalian di sana aja, kita nggak papa," Lucas terlebih dahulu menyela.
"Udah terlanjur," balas Mark muncul dari balik bangunan gedung dengan wajah polosnya, "Ada apa nih?"
"Dia penghianatnya," jawab Deva tanpa pikir panjang.
"Yah setidaknya bukan cuma gue penghianatnya,"
"Tunggu, Keynan? Lo Keynan kan?" Yeri menunjuk sosok itu dengan telunjuknya.
"Gue bukan Keynan," balas sosok itu dengan dinginnya, "Keynan udah mati,"
"Key--" Yeri nyaris merosot jatuh jika Mark tidak terlebih dahulu menahan gadis itu.
"Hahaha, kalian itu terlalu naif," sosok yang di duga Keynan itu tertawa sini, "Semuanya itu bohong, semuanya! Nggak ada yang bener! Semuanya munafik! Termasuk kalian! Kalian nggak usah sok-sokan care sama gue terus akhinya mau nusuk dari belakang,"
***
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com