"Pilihan kamu hanya dua menikah dengan pria pilihan baba atau kamu lepaskan kariermu sebagai seorang pengacara. Sebelum kamu memilih, baba Cuma mau saran sama kamu, pilihlah pilihan yang paling sedikit memiliki resiko buat kamu ke depannya."
"Naya ... semua orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Begitu pun untuk baba dan umma, kami ingin yang terbaik untuk kamu."
"Bukankah restu Allah adalah nama lain dari restu orang tua?" Kali ini Naya benar-benar tidak bisa dibuat berkutik lagi. Pilihan terbaik yang bisa dia ambil saat ini hanyalah menjalankan apa yang tertuang dalam Pasal 28B ayat (1) UUD 1945.
"Tapi apakah calon pilihan baba itu juga mau untuk dijodohkan?" tanya Naya sambil menilik tajam ke dalam dua manik mata milik sang baba.
"Iya, dia juga setuju semalam." Mendengar hal itu membuat Naya pada akhirnya menyetujui perjodohan ini dengan sangat terpaksa.
"Terserah baba, sajalah!" kata Naya dengan nada yang terdengar sangat pasrah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com